Mohon tunggu...
Kevin Bramantya Fristanto
Kevin Bramantya Fristanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Taktik Menuju Sukses UMKM Desa Begaganlimo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Taktik Menuju Sukses UMKM Produksi Keripik Lewat Aplikasi Tumbas Desa Begaganlimo Mojokerto Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

20 Januari 2024   00:49 Diperbarui: 20 Januari 2024   00:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojokerto, 18 Januari 2024 --Sub-Kelompok 3 Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Begaganlimo Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, secara bertahap memulai langkah-langkah strategis demi mendorong kesuksesan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa tersebut. Dalam upayanya memperbaiki ekonomi desa dan mendorong pertumbuhan bisnis lokal, mahasiswa Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berinisiatif untuk memberikan pelatihan dan mendukung pengembangan UMKM setempat.

Produksi keripik di Desa Begaganlimo, Mojokerto telah menggunakan aplikasi Tumbas sebagai alat untuk mempermudah proses produksi. Aplikasi Tumbas ini memiliki berbagai fitur yang sangat membantu, mulai dari manajemen inventaris bahan baku hingga penjualan produk. Pemanfaatan teknologi ini telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi produksi keripik di desa tersebut. Dalam aplikasi ini, para produsen keripik dapat memantau secara real-time ketersediaan stok bahan baku mereka dan melakukan pemesanan secara otomatis ketika stok mulai menipis. Selain itu, fungsi pelaporan dalam aplikasi ini juga sangat berguna dalam memantau perkembangan penjualan dan profitabilitas usaha. Dengan adanya aplikasi Tumbas, produksi keripik di Desa Begaganlimo dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para produsen keripik di desa tersebut.

Pada pengabdian kali ini, terdapat sebuah kelompok yang terdiri dari 33 orang yang ditempatkan di desa Begaganlimo. Kelompok ini mengangkat tema IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dalam kegiatannya. Selanjutnya, kelompok ini dibagi menjadi sub-kelompok yang terdiri dari 3 orang sebagai anggotanya.

Melalui program Pengabdian  ini, mahasiswa universitas tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok yang ditugaskan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM di Desa Begaganlimo. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran agar UMKM di desa tersebut lebih dikenal di pasar lokal maupun nasional.

Salah satu taktik yang diterapkan oleh mahasiswa Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah memberikan pelatihan dan pembekalan kepada pelaku UMKM mengenai manajemen bisnis. Bekerjasama dengan dosen pendamping, mereka menyampaikan materi tentang pengelolaan keuangan, manajemen persediaan, pemasaran, serta penggunaan teknologi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis. Diharapkan dengan pembekalan tersebut UMKM di Desa Begaganlimo dapat mengelola bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien.

Selain pelatihan, para mahasiswa Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga membantu para pelaku UMKM dalam hal pemasaran produk. Mereka melakukan riset pasar dan membantu membangun strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik produk-produk dari Desa Begaganlimo. Tidak hanya itu, media sosial dan platform daring juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi untuk memperluas jangkauan pasar UMKM tersebut.

Tidak hanya itu, para mahasiswa Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga mendukung UMKM di Desa Begaganlimo dalam hal pengembangan kualitas produk. Dengan melakukan pelatihan teknik produksi dan penerapan standar kebersihan, UMKM dapat memperbaiki kualitas produk mereka agar lebih menarik bagi konsumen. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan saran dan masukan untuk inovasi produk, sehingga UMKM dapat menghadirkan produk yang lebih menarik dan berbeda dari pesaing.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua pelaksana program Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tersebut, Haidar Maulana Alfianto mengungkapkan, "Kami berharap dengan melibatkan mahasiswa dalam Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini, UMKM di Desa Begaganlimo dapat tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang sukses. Kami berusaha untuk memberikan dukungan terbaik kami dalam hal pendampingan dan pengembangan UMKM agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif."

Begitu juga disampaikan oleh salah seorang pelaku UMKM di Desa Begaganlimo, Ibu Siti, yang merasa terbantu dengan adanya program Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tersebut. "Kami sangat berterima kasih kepada para mahasiswa Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang telah membantu kami dalam mengelola bisnis kami. Dari pelatihan hingga bantuan pemasaran, semuanya memberikan dampak yang besar pada bisnis kami. Kami berharap ini hanya awal dari kolaborasi yang baik antara UMKM dan mahasiswa untuk kemajuan Desa Begaganlimo."

Diharapkan dengan adanya program Pengabdian Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini, Desa Begaganlimo dapat menjadi sebuah pusat pertumbuhan UMKM yang sukses. Dukungan serta kolaborasi antara mahasiswa dengan pelaku UMKM diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa serta mendorong perkembangan bisnis lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun