Mohon tunggu...
Kevin Constantino
Kevin Constantino Mohon Tunggu... -

Seorang Rantauan dari Pulau terpencil di bagian timur dan senang mempelajari sesuatu yang bersifat IT

Selanjutnya

Tutup

Politik

100 Jabatan Yang Biasanya Di Pilih Presiden Mau Diambil Alih Koalisi Prabowo

8 Oktober 2014   23:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat kekuasaan di sebagian besar kursi kepemimpinan membuat Koalisi Merah putih yang diusung Prabowo Subianto akan mengajukan kekuatan veto bagi sejumlah posisi dalam kewenangan presiden.

Pernyataan ini disampaikan oleh adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, dalam sebuah sebuah wawancara yang dirilis Wall Street Journal, Selasa, 7 Oktober 2014.

1. Siap mengajukan veto 100 jabatan

Dikatakan Hashim, koalisi ini akan mengajukan kekuatan veto atas 100 posisi yang berada dalam kewenangan presiden, di antaranya kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional Indonesia, para anggota Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi.

2. Merasa lebih berpengaruh dalam menentukan posisi

“Kami berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan duduk di dalam posisi-posisi tersebut, ujar Hashim. Memang saat ini persekutuan partai-partai penyokong Prabowo itu dapat mengendalikan agenda DPR, kepemimpinan kepanitiaan, dan sebagainya. Mereka berhasil menggiring lima dari sepuluh partai untuk berkoalisi dengan mereka. Dengan dukungan partai keenam, koalisi itu mendapatkan 63% kursi di DPR.

3. Siap menjadi oposisi aktif dalam pemerintahan

Meski bertekad untuk menjadi oposisi aktif dalam pemerintahan, Hashim menegaskan bahwa Koalisi Merah Putih tersebut tak akan bersifat antagonis. “Tujuan jangka panjang kami dalam lima tahun ke depan adalah menjadi oposisi yang aktif dan membangun (pemerintahan),” ujar pria yang menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun