Kembali ke Betlehem: Menemukan Harapan Baru dalam Kasih Kristus
oleh Ruth Junita, S.Pd.Â
Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus atau dikenal dengan sebutan Natal. Yesus Kristus datang ke dunia ini menjelma sebagai manusia. Tema Natal tahun ini adalah "Kembali ke Betlehem". Tema ini dipilih oleh PGI dan KWI diambil dari Lukas 2:15 bunyinya adalah "Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita". Setelah para gembala mendengar kabar dari malaikat tentang kelahiran Mesias di Betlehem, mereka bergegas ke sana untuk melihat apa yang terjadi. Para gembala memberikan teladan bagi kita untuk bersemangat dan bersukacita dalam menyambut kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Para gembala memberikan respon yang sangat baik. Mereka membuka hatinya untuk pergi ke Betlehem tempat Yesus dilahirkan. Bukan hanya itu, para gembala juga menceritakan tentang apa yang malaikat sampaikan tentang kelahiran Yesus kepada semua orang. Dalam hal ini, para gembala tidak hanya ingin merasakan sukacita untuk dirinya sendiri melainkan juga mereka ingin berbagi sukacita dengan orang lain.Â
Kelahiran Yesus ke dalam dunia ini merupakan wujud cinta kasih Tuhan kepada seluruh umat manusia. Yesus Kristus dilahirkan di kandang domba dibungkus kain lampin. Kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus lahir dalam kesederhanaan. Hal ini mengingatkan kita bahwa sukacita sejati tidak tergantung pada kemewahan duniawi, tetapi pada kedamaian hati dan kasih yang tulus. Melalui peringatan natal ini, marilah kita bersama-sama kembali ke Betlehem kita. Betlehem tempat kita bertemu dengan Yesus Kristus lewat ibadah kita secara pribadi. Hendaknya melalui peristiwa natal, kita dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Jika dahulu kita sering menunda-nunda pekerjaan untuk melakukan hal-hal yang tidak membangun seperti menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial, bermain game tanpa batas, dan menunda-nunda tanggung jawab seperti belajar, bekerja, dll. Mulai sekarang hal-hal tersebut harus kita ganti menjadi hal-hal yang positif untuk membangun pribadi kita agar berkenan kepada Yesus Kristus.
Nilai-nilai moral yang dapat kita tanamkan dalam perayaan natal tahun ini adalah kasih, sukacita, dan damai sejahtera seperti yang para gembala rasakan saat melihat bayi Yesus di kandang domba. Melalui tema ini, kita diajak untuk masuk ke dalam karya penyelamatan Allah dan bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami kedamaian yang sejati.
Melalui tema natal "Kembali ke Bethlehem", ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk memaknai natal tahun ini dengan hal-hal yang positif agar kasih, damai, dan sukacita natal terus ada di dalam hati kita.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat kita lakukan untuk memaknai natal sebagai wujud ibadah kita kepada Tuhan, yaitu:
Bagi Pelajar
Menumbuhkan semangat kerja sama dan menghormati teman dari berbagai latar belakang.
Dalam kitab Markus 12:31 kita diingatkan akan pentingnya kasih dan penghormatan kepada semua orang tanpa memandang latar belakang, sebagai wujud nyata dari iman dan ketaatan kepada Tuhan.
Menjadi agen perubahan positif dengan membawa nilai kasih dan damai dalam tindakan sehari-hari. Sebagai peserta didik yang baik, hendaknya dapat memberikan teladan kepada orang lain, agar tercipta kedamaian.
Mengembangkan rasa syukur atas kesempatan mendapatkan pendidikan sebagai anugerah yang berharga. Pendidikan adalah salah satu bentuk anugerah yang Tuhan berikan, yang harus diterima dengan rasa syukur dan tanggung jawab.
Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Menjadi teladan dalam mengimplementasikan kasih, kesabaran, dan toleransi di dalam proses mengajar.
Mendorong siswa untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai karakter.
Menguatkan semangat pengabdian dengan menyadari bahwa mendidik adalah panggilan mulia.
Natal adalah waktu istimewa untuk merenungkan cinta kasih Tuhan yang dinyatakan melalui kelahiran Yesus Kristus di Betlehem. Kembali ke Betlehem tidak hanya mengingatkan kita akan tempat kelahiran Sang Juruselamat, tetapi juga mengarahkan hati kita untuk kembali kepada inti iman: kasih, kesederhanaan, dan harapan baru. Betlehem melambangkan awal baru, tempat di mana harapan besar lahir untuk seluruh umat manusia. Demikian pula Natal mengundang kita untuk memulai perjalanan baru sebagai pribadi yang lebih baik, meninggalkan kebiasaan buruk, dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Melalui perayaan natal ini, mari kita buka hati untuk menerima kasih-Nya, menjadi pembawa damai di mana pun kita berada, dan berbagi sukacita Natal kepada sesama. Seperti para gembala yang bergegas menemui Yesus dan menceritakan kabar baik itu kepada banyak orang, kita pun diajak untuk menyebarkan cinta kasih dan harapan yang Kristus bawa ke dunia. Kiranya Natal tahun ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan semangat baru bagi kita semua untuk menjalani hari-hari ke depan dengan iman, harapan, dan kasih yang teguh. Seperti para gembala ke Betlehem untuk melihat Yesus Kristus Sang Juruselamat begitu juga dengan kita sekarang ini. Kita harus kembali kepada jalan dan perintah Tuhan. Selamat Natal, dan mari bersama kita melangkah menuju Betlehem hati kita.
Pertanyaan
Apa tema natal tahun ini?
Apa makna natal bagi Anda (umat Kristiani)?
Bagaimana cara kita memaknai natal?
Apa yang dapat kita teladani dari kaum gembala ketika mendengar kabar kelahiran Yesus?
Tuliskan dua harapanmu di natal tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H