Mohon tunggu...
Yuliana. Jfr
Yuliana. Jfr Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

"Apa yang diingat atau terpuruk dalam satu titik tiada bermakna." Rumah baca juga tulis tempat menyimpan dan mengasah ide dunia tulis menulis. Bahwa dari sudut pandang seni terdapat banyak makna, yang mana menjadi salah satu bagian dari histori kehidupan. Semoga isi tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik dengan senang hati diterima. Salam santun. - Yuliana. Jfr

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Metamor for Self"

28 Oktober 2018   02:12 Diperbarui: 28 Oktober 2018   04:18 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metamorfosa adalah suatu perubahan, kata ini diambil dari metamorfosis yang kita tahu terdapat pada hewan. 

Lalu bagaimana dengan metamorfosa pada hidup manusia?

Apakah sama dengan perubahannya pada hewan?

Seperti apa metamor yang dimaksud?

Baiklah sedikit penjelasan awal tentang metamor ini, sebenarnya penulis ingin mengkerucutkan metamor pada muslimah karena penulis diminta untuk membahas ini, tapi tidak ada salahnya penulis akan berbagi sedikit tentang metamor secara global.

*Pertama* Manusia disebut metamor dari sisi tumbuh kembanganya. Jika pada hewan kupu-kupu misalnya dari telur larva (ulat) pupa (kepompong). Dan pada manusia, dari baru lahir (bayi) anak-anak remaja dewasa tua. 

Ya ini lah yang dimaksud perubahan itu.

*Kedua* Lalu apakah sama perubahan hewan dengan manusia? Tentu berbeda, karena berbeda cara tumbuh kembanganya. Manusia adalah makhluk sosial sedangkan hewan tidak demikian. 

*Ketiga* Ya selain tumbuh kembang tadi metamor yang dimaksud juga akan dikhususkam lagi pada sikap, dan kegiatan apa yang dikerjakan oleh Manusia. 

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Pembahasan inilah yang ingin penulis sampaikan pada kesempatan ini penulis menulis judul *WanitAble*  dalam tema *Metamor for Self* yang mana acara ini diadakan oleh  keputrian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA), keluarga Mahasiswa Banten (KMB) dan Keputrian FSDL Mesir. Dalam kerjasama ketiga keputrian tersebut terbentuklah *Muslimah Days Out* dan ini adalah kali kedua diadakan. 

Berangkat dari sini penulis menyampaikan sedikit materi seputar bagaimana sih *WanitAble* itu? 

Kata *Wanita* sendiri adalah Perempuan Dewasa, sedangkang *Able* adalah terampil, kreatif, yang menunjukkan kecakapan (~ dia wanita able banget sih) maksudnya adalah dia seorang wanita yang terampil sekali. 

Penulis mencakupkan pada wanita karir dan karir wanita, disini ada perbedaan antara keduanya. Yang mana wanita karir adalah pekerjaan bersifat terikat baik itu pada waktu kerja, suatu perusahaan, seperti mengajar di sekolah, atau pegawai kantoran. 

Dan karir wanita banyak sekali macamnya, dalam hal skill dan kreatifitas, misalnya wanita yang membuka jasa jahitan, membuka jasa kue, masak, kerajinan tangan lainnya dan ini bisa dijadikan satu bisnis yang pesat jika ditekuni.

Jadi kesimpulannya *Wanita Able* itu adalah ia yang kreatif, aktif, dan produktif. Menghasilkam karya juga inovatif yang menjadi solusi banyak orang. Tidak monoton apalagi sebagai penonton. 

*Entrepreneur* Usaha - Bisnis
Muslimah yang kreatif tentu harus punya ide, skill, pengetahuan, jiwa kepemimpinan, bersikap tegas, juga strategi. 

Semuanya berkesinambungan, bagaimana mau membuka usaha tapi tidak ada skill? Bagaimana bisa usaha sudah ada tapi tidak ada strategi penjualan? 

*Lalu bagaimana untuk memualainya?*
Banyaknya pertanyaan seperti ini penulis dapati, ada dua cabangnya antara masalah dan jalan keluar (solusi). 

*Masalahnya* kebanyakan adalah tidak adanya modal, malas untuk memulai, malu bertanya, merasa bisa dan tidak mau mendengar kritikan ataupun saran dari orang lain .

*Solusinya* mau, lalu kerjakan, dan konsisten. 

Misalnya bisa dimulai dari hal kecil, menjual kue, buka online shop,  jasa makeup, design, salon dll. 

Jika usaha ini sudah berjalan cobalah untuk konsisten dengan tekuni beberapa poin yang telah disebutkan diatas. 

*Kemudian apakah usaha harus dengan pendidikan yang matang?*

Penulis mengkaitkan dua keadaan disini, ada yang sebagian orang menyekolahkan anak-anaknya untuk sekolah setinggi mungkin untuk mendaptkan pekerjaan yang bagus, dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, S1, S2 bahkan S3 yang mungkin tidak jarang disertai karir misalnya di setelah lulusan S1 sudah melamar kerja. 

Dan sebagian lainnya ada yang orang tuanya kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya sedangkan keinginan anaknya untuk mengenyam pendidikan sangat tinggi. Maka tidak sedikit diantara anak-anak tersebut harus bekerja untuk biaya sekolah, membeli buku dan biaya lainnya.

Sedari kecil sudah mandiri untuk pendidikan yang layak, ingin hidup normal sama seperti teman sebayanya terkadangpun ada yang menjadi tanggung jawab keluarga juga membantu biaya sekolah adik-adiknya. 

Jadi penulis sendiri tidak memihak ke satu sisi, keduanya adalah karena keadaan dan itu tergantung pada diri masing-masing bagaimana kita menyikapi pilihan dan mengambil keputusan. 

*Pendidikan Penting*
Ya, ini tetap penting.
Selain untuk meningkatkan usaha dan karir yang mumpuni, gelar dibelakang nama masih sangat dilirik oleh masayarakat sosial. Tentu juga jika memiliki usaha agar tidak salah langkah untuk melakukan segala hal. 

*Sudah siap jadi wanita-able?*
Muslimah yang cerdas, tentu sudah menentukan pilihannya.

Ketika menjadi seorang anak ataupun seorang istri bisa membantu ekonomi keluarganya. 

Dari penyampaian yang penulis sampaikan, ada beberapa pertanyaan yang diutarakan kepada penulis. 

*Bagaimana Kakak mulai menjahit, dan bisa membuka usaha sendiri?*
Ya, Penulis sendiri awalnya tidak percaya diri dan bahkan minder untuk mengekspost hasil karya sendiri. Ketika disekolah dulu pernah ikut kelas bordir tapi belum menekuni kelas menjahit, akhirnya memutuskan untuk belajar otodidak, dan ikut kelas-kelas gratis jika ada yang mengadakan. Bahkan sampai sekarang masih ingin belajar karena memang belum handal seperti designer lainnya yang benar-benar menekuni bidangnya. 

Dan memulai usaha buka butik sendiri merasa tidak yakin tapi dengan adanya dukungan dari teman-teman dengan bismillah berjalan.

*Bagaimana jika kita udah usaha tapi kok rasanya untungnya gak ada ya Kak? Bahkan modal saja gak balik, bagaimana harus menyikapi seperti ini?*

Memang, dalam usaha ada namanya untung dan rugi. Ya itu hal wajar, setiap yang punya usaha pasti mengalami hal itu ada yang sedikit ada pula yang benar-benar bangkrut. Nah lalu bagaimana kita menyikapinya? Mungkin cara yang kita pakai untuk usaha belum benar, atau cara pemasaran belum tepat, atau kadang kita menjual barang yang salah maksudnya barang yang tidak dibutuhkan oleh konsumen. 

Disini kita perlu melihat strategi penjualan, pemasaran ataupun market. Kita harus melihat apa yang sedang *booming* yang benar-benar dibutuhkam konsumen. 

Semoga penjelasan kali ini bermanfaat

*Mari bermetamor untuk menjadi diri yang menyalurkan manfaat kepada orang lain, dengan menghasilkan karya dan mulailah dari hal kecil untuk menciptakan hal besar*

Dan salam semangat luar biasa. 

  - Penulis.

Jangan lupa Follow:
IG: @yuliana.jfr
https://instagram.com/yuliana.jfr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun