Sebuah kalimat yang merupakan sebuah quota dari Mantan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy sebagai berikut :" Jangan Tanyakan Apa yang Negara Berikan Kepadamu Tapi Tanyakan Apa yang Kamu Berikan Kepada Negaramu", cukup menggugah hati ditengah berbagai permasalahan di Negara Tercinta ini.
A sentence quoted from former of US President John F Kennedy as follows: "“Ask not what your country can do for you; ask what you can do for your country.” , very memorable amid various problems in this beloved country.
Kalimat tersebut adalah didapatkan dari filsuf Marcus Tullius Cicero, orator dan negarawan Romawi Kuno. Pada masa itu, sebuah doktrin terhadap cinta akan Negara menjadi isu yang hangat dan hal yang sangat penting dilakukan demi sebuah strategi untuk mendukung kerajaan Romawi untuk mendapatkan prajurit-prajurit yang mau berperang demi kerajaan Roma. (Sumber : Petra Elang Kompasiana )
The phrase is derived from the philosopher Marcus Tullius Cicero, the orator and statesman of Ancient Rome. At that time, a doctrine of love for country became a hot issue and very important thing to do for the sake of a strategy to support the Roman empire to get soldiers who would fight for the Roman Empire. (Source: Petra Eagles Kompasiana)
Kontribusi dari masyarakat terhadap Negara, inilah hal terpenting yang harus dapat diwujudkan. Dalam sebuah kompetisi olah raga sebagai contohnya, banyak atlet telah mengharumkan nama Bangsa di kancah Internasional. Namun disisi lainnya banyak warga yang daerahnya telah dibangun oleh pemerintah belum dapat memberikan hasil dari daerah tersebut lebih dikarenakan oleh kondisi Negara yang masih berkembang. Apakah hal ini berarti pembangunan belum merata ?
Contributions from public against the State, this is the most important thing to realize. In a sport competition as an example, many athletes have brought the name of nation in the international arena. But on the other side, many residents whose land has been built by government couldn't afford to provide best results of their area and this is due to the condition of the State which is still growing. Does this mean uneven development?
Banyak contoh sikap -sikap mencintai bangsa dan negara Indonesia ini, namun ada saja oknum yang mencuri uang Negara atau berlaku tidak adil dalam pembangunan atau masih mementingkan golongan, suku dan ras. Jadi kalau dibalik pertanyaannya menjadi "apa yg telah di berikan negara kepada kita?", mungkin saja masih ada jawaban sebagai berikut kemiskinan karena masih banyak warga yang miskin, kebodohan karena masih banyak warga yang bodoh, penipuan pejabat negara yang masih korup dan penuh dengan janji-janji pada saat pemilihan, pemerasan terjadi dimana-mana misalnya dalam hal birokrasi yang berbelit-belit dan lambat kalo tidak di sogok.
Many examples of attitudes that showing love for Indonesia, but also there are many people who stole money from the State or unfair in development or still concerned in groups, tribes and races. So when the question reversed "what country has given to us?", then may still answer as follows poverty, because there are many poor people, ignorance because there are also many people with lack of knowledge, fraudulent with officials of the state are still corrupt and full of promise at the election without any realization to, extortion happens everywhere, for example a convoluted bureaucracy and slow in process when not in kickbacks.