Mohon tunggu...
Ketut Dwi Kayana
Ketut Dwi Kayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stereotipe Penghambat Komunikasi

23 Juli 2022   11:55 Diperbarui: 23 Juli 2022   12:01 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Stereotif adalah suatu hal yang setiap hari kita lakukan tapi jarang mendapatkan perhatian mendalam. Stereotif adalah sikap yang sangat melekat dengan bangsa indonesia. Stereotip adalah sebuah keyakinan positif ataupun negatif yang dipegang terhadap suatu kelompok sosial tertentu. 

Setelah munculnya stereotip maka akan munculah prejudice/prasangka yang merupakan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap anggota kelompok tersebut. 

Dalam dunia filsafat komunikasi, kita sering melakukan stereotif ini pada saat melakukan komunikasi lintas budaya, Komunikasi Bisnis, dan Komunikasi Politik. 

Kebiasaan berprasangka buruk terhadap orang lain, terhadap agama orang lain, terhadap ras orang lain, terhadap suku, terhadap lawan politik, dan lain-lain adalah hal yang sangat tidak bagus karena dapat menghambat proses komunikasi.

Alasan mengapa stereotif bisa menghambat komunikasi adalah karena dengan stereotif kita akan berprasangka terlebih dahulu terhadap orang tertentu padahal belum tau apa tujuan dari orang tersebut. Padahal dalam ilmu etika komunikasi kita harus mencerna apa yang menjadi informasi yang diberikan komunikator bukan menilai orang dari latar belakang ataupun dari perawakannya. 

Tentunya stereotif ini akan menyebabkan miss komunikasi dan kesalahan informasi yang diterima karena otak kita sudah memiliki pandangan yang berbeda dengan apa yang menjadi informasi sebenarnya.

Contoh stereotif yang sering kita lihat adalah perempuan yang tidak feminim dan terkesan tomboy akan mendapatkan penilaian kurang baik di masyarakat. 

Selain itu ada juga prasangka pekerja wanita SPA akan mendapatkan cap yang kurang bagus di pandangan masyarakat karena merujuk dari beberapa peristiwa. 

Ada juga yang berprasangka orang yang pulang larut malam adalah orang yang kurang baik karena selalu pulang larut malam. 

Ada juga yang menganggap orang dari china memiliki sifat pelit dan tidak bisa diajak bernegosiasi. Hal-hal diatas merupakan sikap stereotif yang sangat salah jika dikaitkan dengan proses komunikasi. Karena pada dasarnya tidak semua yang berkaitan dengan itu sama dengan prasangka yang kita kira. 

Mungkin saja informasi-informasi yang akan diberikan dari orang-orang tersebut akan berbeda dari apa yang kita kira. Maka dari itu pengaruh stereotif yang berlebihan akan membuat proses komunikasi barjalan tidak lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun