Tantangan dan Rekomendasi
Meskipun program-program tersebut menunjukkan hasil yang positif, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesenjangan dalam pelaksanaan program di berbagai daerah. Beberapa daerah terpencil masih mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan dan gizi yang memadai, yang berdampak pada efektivitas program secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan efektivitas program stunting, disarankan agar pemerintah memperkuat koordinasi antar lembaga dan memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, perlu adanya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program-program gizi.
Kesimpulan
Evaluasi program stunting di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan yang signifikan dalam penurunan prevalensi stunting, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Dengan pendekatan evaluasi hasil, pemerintah dapat lebih efektif dalam menilai dampak program dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Upaya berkelanjutan dan kerjasama antara pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan mendapatkan gizi yang cukup.
Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Laporan Tahunan: Profil Kesehatan Indonesia 2021. Diakses dari kemenkes.go.id
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Kesehatan 2022. Diakses dari bps.go.id
Bappenas. (2019). Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH). Diakses dari bappenas.go.id
UNICEF Indonesia. (2020). Evaluasi Program Gizi Ibu dan Anak. Diakses dari unicef.org/indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H