Pernah nggak sih lo ngerasain pas kita lagi asik-asiknya ngomong, tiba-tiba ucapan kita di potong?
Sering, pake banget! Pasti rata-rata dari kita bakal ngasih jawaban yang sama. Ya karena memang fakta menyebutkan bahwa satu dekade ini, kita lagi ada di era yang mana semua orang mau bersuara lewat berbagai platform media sosial yang tersedia.
Media sosial membuat kita bisa terhubung dan semakin leluasa untuk bersuara dan berekspresi. Namun disisi lain, media sosial juga membuat kita talk more and listen less, singkatnya cuma mau ngomong dan didengerin doang, tanpa mau balik mendengarkan. Sebel banget kan?!
Gua yakin, semua dari kita pernah ngerasain hal yang sama. Tapi secara tidak sadar, bisa jadi kita juga berada di posisi yang sedang kita bicarakan, yaitu gak mau mendengarkan.
Nah, jadi sebenernya kita ini udah jadi pendengar yang baik belum sih?
Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu paham dulu bahwa mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda loh.
Mendengar atau hearing merupakan proses suara atau bunyi yang masuk ke gendang telinga. Cuma masuk ke telinga doang, tapi ngga sampai ke otak. Sederhananya, hearing itu ucapan kita cuma masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri, dan sama sekali tidak memberikan arti. Sedangkan mendengarkan atau listenting yaitu ketika kita betul-betul memahami dan memperhatikan apa yang tengah disampaikan lawan bicara kita.
Gimana? Selama ini kita sudah listening atau cuma hearing nih?
Yuk mulai sekarang jangan mendengar doang, tapi kita juga harus belajar mendengarkan. Karena semakin tinggi jabatan atau peran seseorang di hidup kita, maka semakin dibutuhkan pula kemampuan mendengarkannya. Terlebih untuk romantic relationship atau family, mereka sama-sama memerlukan perasaan untuk bisa dimengerti dan didengarkan.
Mungkin ada yang berpendapat "Dih, mendengarkan doang mah gampang! Semua orang juga bisa kali!".
Eits, siapa bilang? Nggak gitu juga konsepnya.
Listening skill (kemampuan mendengarkan) bukan cuma sesederhana kita ada di dekat lawan bicara kita, memasang telinga dan menanggapi ucapan mereka dengan seadanya. Namun listening skill itu bagaimana kita bisa memperhatikan ucapan mereka sepenuhnya, memahami maksud dari ucapan mereka, dan memberi respon yang bukan hanya sekedarnya kepada mereka. Sehingga mereka merasa nyaman, dan semakin tertarik untuk bercerita.
Kata "mendengarkan" memang terlihat sangat biasa, namun manfaatnya sangat luar biasa loh! Apa aja sih manfaat listening skill? Ini dia beberapa diantara:
- Kita bisa lebih memahami perspektif dan konteks yang sedang kita bicarakan
- Semakin memperkuat ikatan antara kita dengan lawan bicara kita
- Membuat kita lebih berempati kepada lawan bicara kita
- Merupakan bentuk respect dan penghargaan kita terhadap orang lain
Mantapu djiwa kan manfaatnya!
Penasaran gimana cara melatih listening skill? Baca terus, jangan berhenti yah guys!
- Tatap Mata Lawan Bicara
Yups! Pertama dan yang paling utama adalah tatap mata dia lawan bicara kita. Kalo nggak sayang, natapnya gak usah pake tatapan sayang, biasa aja ya. Yang penting dia tahu kalau kita memang lagi dengarin dia dengan serius.
- Balik Handphone Kita
Ini nih yang sering banget kita lupain. Padahal hal ini ternyata sangat berpengaruh besar loh. Dengan kita membalik handphone, maka mata kita ngga akan ngelirik screen yang buat attention kita ke dia jadi buyar dan bikin si lawan bicara kita ngerasa gak didengerin. Yuk mulai membiasakan diri untuk membalik handphone saat ngobrol, biar sama-sama ngerasa lebih di hargain. Oke?
- Tampilkan Gestur Ramah
Kita bisa menampilkan gestur ramah dengan sekali-kali mengangguk dan mencondongkan badan ke arah lawan bicara kita. Hal ini akan membuat dia merasa lebih diperhatikan loh.
- Beri Lawan Bicara Kita Pertanyaan
Setelah kita menatap mata lawan bicara, membalik handphone saat mengobrol dengan dia, dan sudah menampilkan gestur ramah ke dia, tapi setelah dia ngomong panjang lebar, eh kita malah cuma diam aja, ngga ada respon sama sekali. Hal kaya gini pasti jengkelin banget kan!
Nah, jadi untuk menjadi pendengar yang baik kita juga perlu memberikan timbal balik atas apa yang lawan bicara kita omongkan. Tentunya harus yang berhubungan sama topik pembicaraan ya, jangan tiba-tiba tanya tentang itung-itungan yang ngga ada korelasinya sama apa yang lagi diomongin.
Teorinya udah dapet, tapi masih bingung mau praktekinnya gimana? Wah, yuk baca lagi!
Ini nih, cara asyik terapin listening skill:
- Ngobrol langsung sambil ngopi atau ngeteh, biar lebih enjoy aja gitu.
- Ngobrol via telepon, cara ini bisa jadi opsi kalo kita masih belum bisa ketemu. Ngobrol via telepon membuat kita lebih jelas intonasinya, dan lebih paham sama obrolannya, dibandingkan kalo kita ngobrol lewat chat.
- Long car rides, coba deh ngobrolnya di mobil. Hal ini terbukti bisa membuat obrolan kita lebih santai loh.
Itu dia beberapa tips yang bisa gua bagi dikesempatan kali ini. I just wanna to say kalau udah nggak zaman kita cuma mau didengarkan doang, kita juga harus mau mendengarkan ya. Karena sejatinya itulah yang jauh lebih penting. We're welcoming the listening era!
Terakhir, gua persembahkan quotes yang keren banget untuk kita semua.
When you talk, you only repeating what you already know. But when you listen, you may learn something new.Â
-Dalai Lama
Punya cara lain untuk bisa menjadi pendengar yang baik? Share dong, guys!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI