3. Mengelola Ekspetasi dan Mencoba Untuk Lebih Realistis
Masalah dari overthinking juga berakar dari tingginya ekspetasi gue terhadap sesuatu yang di luar kendali. Misalnya: dengan gue berusaha untuk berbuat baik, gue berekspetasi bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama. Kalo orang lain justru berprilaku sebaliknya, gue bakal overthinking parah dan nganggep pasti ada yang salah sama apa yang gue lakuin. Padahal sebenernya nggak ada yang salah, yang salah adalah ekspetasi gue.
Satu-satunya hal yang bisa kita kedalikan, adalah diri kita sendiri. Jadi, sekarang gue belajar mengendalikan pikiran, ucapan dan prilaku gue daripada sibuk memikirkan feedback orang atau hal-hal yang nggak bisa gue kendalikan.
4. Meditasi
Kalo overthinking gue udah mulai tak terkendali dan bener-bener ganggu aktivitas, meditasi adalah pilihan yang paling tepat. Biasanya gue melakukan meditasi ini dengan cara sederhana: cukup dengan muter lagu self-healing, lalu duduk/berjalan dengan tenang. Pejamkan mata, dan mulai kendalikan tarikan nafas, nikmati setiap proses nafas masuk dan keluar. Setelah situasi sudah lebih tenang, gue akan mulai mempersilahkan kepala gue untuk memikirkan apapun yang pengen dia pikirin tanpa ada penolakan sedikitpun. Gue coba pahami satu persatu masalah, lalu mencoba untuk menerima dan mengiklaskan semua masalah yang memenuhi kepala gue. Di setiap meditasi, biasanya gue bakal nangis karena semua beban pikiran yang selama ini cuma gue tahan, akhirnya bisa gue keluarkan. Rasanya luar biasa lega, guys. Pikiran dan perasaan gue akan bener-bener plong, gue bisa lebih produktif dan ingin terus melanjutkan kehidupan.
Meskipun overthinking ini bukan disorder (gangguan), tapi memang sangat nggak baik kalo kita terlalu sering membiarkan diri tenggelam pada perasaan semacam ini. Jadi mari kita keluar sama-sama ya? Walaupun ini butuh proses yang panjang, tapi kita pasti bisa kok. Terima dan nikmati saja prosesnya. Yang penting, we must believe in ourselves.
Semangat:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H