Mohon tunggu...
Mustika DS
Mustika DS Mohon Tunggu... Desainer - Designer. Blogger. Learner

menulis menjadi bagian dari proses saya belajar berkata-kata, berpikir, hingga memahami diri dan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sukabumi dan Manusia

14 November 2023   21:46 Diperbarui: 14 November 2023   22:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk usia yang sudah lewat dari satu abad, tepatnya 106 tahun, Sukabumi jika digambarkan seperti manusia, sebenarnya sudah sepuh dan bisa menikmati masa tuanya. Namun peradaban kota Sukabumi terus berjalan dengan hadirnya pemikiran pemikiran baru dari para kreator kota Sukabumi yang menjadikannya, beberapa tahun belakangan ini, menargetkan diri untuk menjadi kota kreatif. Perjalanan yang panjang dan tidak mudah serta butuh kerjasama dalam meraihnya.

Berbagai potensi kreatif yang ada di kota Sukabumi mulai dari bidang kuliner, musik, dan seni, adalah program prioritas pemerintah kota Sukabumi. Menjadi sebuah industri, berarti membutuhkan management pengelolaan yang baik dan benar guna mendapatkan target yang ingin dicapai. Seperti yang dikutip dalam situs laman Bekraf pada tanggal 26 Oktober 2016, dimana Bekraf mengadakan workshop di salah satu hotel di kota Sukabumi, membahas tentang ekonomi kreatif, permodalan, dan pengelolaanya, dimana ekonomi kreatif sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam industri ini.

Sukabumi dan Manusia, apakah memang sudah tepat bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan kota Sukabumi?. Penyuluhan tentang industri kreatif tidak hanya melulu membahas masalah teknis, manejemen keuangan, dan pengelolaan, dalam industri kreatif Sukabumi. Pembangunan mutu sumber daya manusia kota Sukabumi juga harus menjadi bahan utama dalam menyadarkan mental untuk menghadapi kondisi situasi, membangun attitude atau sikap dalam berperilaku diindustri kreatif.

Dalam tema Sinergitas dan Kolaborasi Dalam Pembangunan Kota Sukabumi, kita harus memahami kata-kata yang membentuk kalimat tersebut apakah sudah dirasa tepat dengan Sukabumi dan Manusia di industri kreatif kota Sukabumi.

Sinergitas, jika dilihat dari rujukan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'Sinergitas' tidak dapat ditemukan artinya. Walau memang dalam beberapa berita pernah menyebutkan kata ' Sinergitas'. Namun, diskominfotik.bengkalis.go.id, Drs. Johansyah Syafri, Kadis Kominfotik Bengkalis pada 6 September 2019 menyebutkan disitus lamannya, bahwa sampai hari ini, 'sinergitas' memang belum termasuk dalam satu lema; kata atau frasa dalam KBBI Daring. Bukan Bahasa Indonesia.

            Namun, jika ada maksud baik didalam arti kata 'Sinergitas', maka bolehlah mungkin bisa kita ambil dari kata dasarnya ' Sinergi' yang dalam KBBI daring yang menunjukkan kata benda, yaitu kegiatan atau operasi gabungan. Ini adalah salah satu contoh kecil dimana manusia harus bisa berkreatif ditengah penciptaan kata yang belum ada dalam KBBI namun tetap harus menggunakan EYD dengan baik dan benar untuk menyampaikan gagasan atau pemikiran.

            Kolaborasi artinya adalah kerjasama, dalam KBBI. Memahami kata kerjasama adalah suatu kata yang artinya melibatkan lebih dari satu pihak. Dalam industri kreatif, para manusia yang melakukan kreatifitas tidak melulu dalam satu sektor industri, namun juga seluruh sektor yang dimana disitu juga ada para pemikiran kreatif yang bisa berkolaborasi dengan para kreator.

Kemampuan dalam menciptakan pemikiran kreatif yang dipadu dalam kolaborasi dengan berbagai bidang di kota Sukabumi merupakan bentuk dari kreatifitas. Kolaborasi antara pemerintah kota dengan komunitas kreatif; komunitas dengan para pelaku industri kuliner; musik, seni, dan juga dengan para pegiat usaha kecil menengah mampu menggerakkan sosial ekonomi yang jadi bersinergi dalam berbagai industri di kota Sukabumi.

Terbentuknya industri kreatif di kota Sukabumi salah satunya adalah untuk menciptakan solusi atas setiap masalah yang dihadapi dan menjadi kreator untuk membantu orang-orang yang dalam keterbatas untuk dapat diberi kesempatan yang sama melakukan yang terbaik untuk dirinya. Ketika manusia-manusia sudah bisa memberdayakan dirinya sendiri, maka daerah akan terbantu menjadi selangkah lebih maju.

            Kemajuan kreatifitas disini bukan hanya berarti dalam hal teknologi dan ekonomi. Namun juga, kemajuan berpikir kreatif dan mencipta yang harus diimbangi dengan kesadaran. Manusia kreatif tidak hanya menggunakan kelima panca indranya, namun juga perasaan dan pikiran dalam menyadari apa yang ada disekitarnya.

            Atas setiap bentuk penciptaannya, semuanya tidak hanya berkarya untuk diakui keberadaannya. Eksistensi tanpa nilai tidak berarti apa-apa. Untuk itulah, dalam setiap karya yang diciptakan, harus bernilai baik untuk diri sendiri dan juga sekitar. Menciptakan karya kreatif juga harus dipikirakan masa kegunaannya. Tidak hanya menciptakan, namun juga bisa memanfaatkan yang ada dan dapat berpikir untuk jangka panjang atas karya yang diciptakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun