Mohon tunggu...
galih permana
galih permana Mohon Tunggu... -

Seseorang yang ingin terus belajar dan mengenal banyak hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat untuk Anak-anak Muda Indonesia

29 Juli 2010   17:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Surat untuk Anak-anak Muda Indonesia
Dari : Anies Baswedan
Hal : Indonesia Mengajar

Saya menulis khusus pada Anda dengan sebuah keyakinan bahwa kita bersama
bisa saling dukung demi kemajuan republik dan bangsa kita. Saya yakin
karena sejarah sudah membuktikan bahwa Republik ini berdiri, tumbuh,
berkembang dan maju seperti sekarang karena ditopang oleh anak-anak muda
yang tecerdaskan, tangguh dan energik seperti Anda.

Hari ini kondisi kita jauh lebih maju daripada saat kita menyatakan
merdeka. Saat republik berdiri, angka buta huruf adalah 95%. Saya
membayangkan betapa beratnya beban para pemimpin republik muda di waktu
itu. Mereka harus menggerakan kemajuan dari nol, dari nol besar. Puluhan
juta rakyatnya sanggup berjuang dalam revolusi kemerdekaan, tapi tidak
sanggup menuliskan namanya sendiri. Hari ini melalui kerja kolektif
seluruh bangsa, kita berhasil memutarbalikan hingga tinggal 8% yang buta
huruf. Tidak banyak bangsa besar di dunia yang dalam waktu 60 tahun bisa
berubah sedrastis ini.

Itu prestasi kolosal, dan kita boleh bangga. Tapi daftar masalah yang
belum terselesaikan masih panjang. Melek huruf adalah langkah awal.
Langkah berikutnya adalah akses yang merata, akses untuk setiap anak pada
pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah kunci mengkonversi
dari kemiskinan dan keterbelakangan menjadi kemajuan, menjadi bangsa yang
cerdas, adil dan makmur.

Garda terdepan dalam soal pendidikan ini adalah guru. Di balik
kompleksitas perdebatan yang rumit dan panjang soal sistem pendidikan,
soal kurikulum, soal ujian dan semacamnya, berdiri para guru. Mereka
bersahaja, berdiri di depan anak didiknya; mereka mendidik, merangsang dan
menginspirasi. Dalam himpitan tekanan ekonomi, mereka hadir di hati
anak-anak Indonesia. Hati mereka bergetar setiap melihat anak-anak itu
menjadi orang di kemudian hari. Setiap ucapan terima kasih adalah tanda
atas pahala guru-guru ini. Mereka adalah profesi terpercaya, pada pundak
guru-guru ini kita titipkan persiapan masa depan republik ini.

Hari ini kita berhadapan dengan masalah: variasi kualitas guru dan
distribusi guru. Menghadapi masalah ini kita bisa berkeluh kesah,
menyalahkan negara dan menuding pemerintah. Atau kita gulungkan lengan
baju dan berbuat sesuatu. Saya mengajak kita semua untuk turun tangan.
Libatkan diri kita untuk mempersiapkan masa depan republik. Untuk kita,
untuk masa depan anak-anak kita dan untuk melunasi janji kemerdekaan:
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saat ini saya dan banyak kawan seide sedang mengembangkan program
Indonesia Mengajar, yaitu sebuah inisiatif dengan misi ganda: pertama,
mengisi kekurangan guru berkualitas di Sekolah Dasar, khususnya di daerah
terpencil; dan kedua menyiapkan lulusan perguruan tinggi untuk jadi
pemimpin masa depan yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan kedekatan
dengan rakyat kecil di pelosok negeri.

Kami mengundang putra-putri terbaik republik ini untuk menjadi Pengajar
Muda, menjadi guru SD selama 1 tahun. Satu tahun berada di tengah-tengah
rakyat di pelosok negeri, di tengah anak-anak bangsa yang kelak akan
meneruskan sejarah republik ini. Satu tahun berada bersama anak-anak di
dekat keindahan alam, di pesisir pulau-pulau kecil, di puncak-puncak
pegunungan dan di lembah-lembah hijau yang membentang sepanjang
khatulistiwa. Saya yakin pengalaman satu tahun ini akan menjadi bagian
dari sejarah hidup yang tidak mungkin bisa Anda lupakan: desa terpencil
dan anak-anak didik itu akan selalu menjadi bagian dari diri Anda.

Di desa-desa terpencil itu para Pengajar Muda akan menorehkan jejak,
menitipkan pahala; bagi para siswa SD disana, alas kaki bisa jadi tidak
ada, baju bisa jadi kumal dan ala kadarnya tapi mata mereka bisa berbinar
karena kehadiran Anda. Anda hadir memberikan harapan. Anda hadir
mendekatkan jarak mereka dengan pusat kemajuan. Anda hadir membuat anak-anak
SD di pelosok
negeri memiliki mimpi. Anda hadir membuat para orang-tua di desa-desa
terpencil ingin memiliki anak yang terdidik seperti anda. Ya,
ketertinggalan adalah baju mereka sekarang, tapi Anda hadir merangsang
mereka untuk punya cita-cita, punya mimpi. Mimpi adalah energi mereka untuk
meraih baju baru
di masa depan. Kemajuan dan kemandirian adalah baju anak-anak di masa
depan. Anda hadir disana, di desa mereka, Anda hadir membukakan pintu
menuju masa depan yang jauh lebih baik.

Sebagai Pengajar Muda, Anda adalah role model, Anda menjadi sumber
inspirasi. Kita semua yakin, mengajar itu adalah memberi inspirasi.
Menggandakan semangat, menyebarkan harapan dan optimisme; hal-hal yang
selama ini terlihat defisit di pelosok negeri ini.

Bukan hanya itu, selama 1 tahun para Pengajar Muda ini sebenarnya akan
belajar. Pengalaman berada di pelosok Indonesia, tinggal di rumah rakyat
kebanyakan, berinteraksi dekat dengan rakyat. Menghadapi tantangan mulai
dari sekolah yang minim fasilitas, desa tanpa listrik, masyarakat yang
jauh dari informasi sampai dengan kemiskinan yang merata; itu semua adalah
wahana tempaan, itu pengembangan diri yang luar biasa. Anda dibenturkan
dengan kenyataan republik ini. Anda ditantang untuk mengeluarkan seluruh
potensi energi Anda untuk mendorong kemajuan. Satu tahun ini menjadi
leadership training yang luar biasa. Sukses itu sering bukan karena
berhasil meraih sesuatu, tetapi karena Anda berhasil menyelesaikan dan
melampaui tantangan dan kesulitan. Setahun Anda berpeluang membekali diri
sendiri dengan resep untuk sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun