Malang - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan sosialisasi pendidikan parenting dalam rangka program kerja pengabdian masyarakat. Sosialisasi dengan tema "Emosi Anak vs Emosi Orang Tua" dilaksanakan pada Sabtu (17/7) melalui zoom meeting. Kegiatan diikuti oleh perwakilan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang dengan narasumber Ibu Wuri Astuti, S.Pd, M.Pd dosen PGPAUD Universitas Negeri Malang.
Emosi seringkali diartikan dengan hal-hal negatif, padahal emosi merupakan suatu bentuk ekspresi dari apa yang dirasakan oleh tubuh kita. Namun memang terdapat beberapa emosi yang perlu dikendalikan pada saat meluapkannya terutama antara orang tua dan anak.Â
Sangat penting sekali bagi orang tua untuk mengendalikan emosi pada diri sendiri atau emosi yang dirasakan serta yang ditunjukkan oleh anak-anak mereka, itulah yang mendasari diadakannya sosialisasi pendidikan parenting oleh mahasiswa KKN UM di Desa Ketawang.Â
Saat anak menunjukkan rasa emosinya dengan marah, berteriak, menangis dan lain sebagainya sebagian besar orang tua meresponnya dengan balik memarahi anak atau menyuruh anak untuk segera diam.Â
Ternyata hal tersebut tidaklah tepat, Ibu Wuri selaku narasumber dalam sosialisasi pendidikan parenting memberikan beberapa informasi yang berkaitan dengan tema yang diangkat seperti mengenal apa saja emosi pada anak, 7 tahapan dalam mengajarkan serta melatih anak dalam mengelola emosi, hal-hal yang perlu dihindari oleh orang tua ketika di situasi anak sedang emosi, bagaimana cara ketika terlanjur meluapkan emosi terhadap anak serta apa yang bisa dilakukan orang tua ketika anak sedang marah.
Materi yang disampaikan narasumber sangat menarik bagi peserta sosialisasi. Hal ini terlihat saat sesi tanya jawab dibuka, kami mendapat respon luar biasa dari para peserta yakni dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh ibu-ibu PKK Desa Ketawang terkait materi yang telah disampaikan narasumber.
Pada salah satu pertanyaan ibu Wuri selaku narasumber menyampaikan "memeluk dan mengusap anak itu merupakan hal yang membuat serta hal yang dapat membantu menstabilkan emosi anak dan dengan pelukan serta usapan juga dapat membangun ikatan antara orang tua kepada anak." Hal tersebut sekaligus mengingatkan kepada orang tua bahwa terkadang anak hanya ingin dimengerti dan hanya perlu didengarkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI