Assalamualaikum wr wb,
Dua pekan lebih di bulan Ramadan, sebagian teman-teman mungkin sudah bukber (buka bersama). Di malam ke tujuh belas Ramadan, Ketapels membersamai bukbernya adik-adik di Rumah Tahfidz Ar Rahmani Ciputat Tangerang Selatan. Santriwati yatim piatu dhuafa ini, bukber dengan menu persembahan dari NGO Untuk Sesamaku.
Bahagia rasanya, melihat adik-adik sangat lahap. Mereka bersantap menu ayam goreng, bersanding susu kotak dan air mineral. Semoga adik-adik, semakin giat dengan hapalan dan kajian Al Qur'an. Kemudian ilmunya bermanfaat, demi kebaikan sesama.
-----
Kompasianer, fenomena bukber sebenarnya bukan hal baru. Ya, buka bersama, entah dengan teman kantor, dengan teman satu gengs, teman komunitas atau dengan kerabat dekat, dan lain sebagainya. Biasanya bukber diadakan di tempat keren, menu dipesan juga yang lain dari biasanya. Mimin juga pernah, bersama teman kantor ke resto all you can eat.
Boleh saja bukber, tetapi ada catatan khusus yaitu jangan melalaikan yang utama. Mimin kalau bukber suka kebablasan, sholat mahgrib-nya telat (bahkan absen). Dan sholat taraweh jadi digampangkan, karena keasyikan ngobrol sampai lewat jam isya.
Duh, sayang banget kan. Padahal maghrib sholat wajib dan waktunya hanya sebentar, padahal taraweh adanya hanya di bulan Ramadan.Â
"Rasul, juga tidak setiap taraweh di masjid" bela seorang teman.
Iya sih, bisa sholat taraweh sendiri di rumah. Semoga beneran konsisten, tidak goyah dengan bujukan setan. Sampai rumah kecapekan, memilih santai lanjut ketiduran.
Yang sudah-sudah, teman yang membela diri justru yang sering melanggar-- hehehe. Pernah saya mengingatkan teman (bilang taraweh sendiri), dengan senyum dijawab kelupaan.Â
Buka Puasa Bersama ala Santriwati Rumah Tahfidz
Hari hari di bulan Ramadan terus bergerak, kencang melaju tak ubahnya sebelas bulan lainnya. Tetapi, sejatinya Ramadan mengandung lebih banyak keutamaan. Waktu yang sangat tepat, segera berbenah diri. Karena atmosfir bulan ini sangat mendukung, saat orang-orang berlomba dalam kebaikan.
So, Please temen-teman. Jangan sia-siakan waktu di bulan suci ya. Jadikan setiap tarikan nafas bernilai ibadah, jadikan setiap aktivitas menjadi alasan meraih kemuliaan. Konon tanda semakin baiknya islam seseorang, orang tersebut tergerak meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
----
Bukber ala Santriwati Rumah Tahfidz, sebenarnya tidak kemana-mana. Tidak ke cafe atau mall, tidak memesan menu internasional. Mereka tetap berada di pondok, berjibaku dengan murojaah dan kajian jelang berbuka. Bedanya, sore di hari ke 17 Ramadan mendapat kiriman dari NGO Untuk Sesamaku. Adalah organisasi non profit, yang selalu berbagi kabar baik untuk semua. Teman-teman di NGO meyakini, bahwa kita mampu menjadikan kebaikan dan empati sebagai sebuah budaya baru untuk kehidupan baru yang lebih nyaman dijalani.
Gandeng tangan Ketapels dengan Untuk Sesamaku, sebenarnya bukan baru sekali ini. Sebelumnya kami berkolaborasi, saat kegiatan berbagi nasi kotak di hari Jumat berkah. Ketika itu menyasar adik- adik di panti asuhan, yang berada di daerah Rempoa Ciputat Tangerang Selatan.
Dan memanfaatkan moment 17 Ramadan, hari diperingati Nuzulul Quran (malam turunnya al Quran). Maka Ketapels berkoordinasi dengan Ustadz Rumah Tahfidz, untuk kegiatan bukber bersama santriwati pecinta dan penghafal Quran.Â
Semoga upaya kebaikan ini, menjadi sebab hadirnya kebahagiaan dan keberkahan- amin. Di penghujung tulisan, mewakili Ketapels mimin sampaikan terima kasih banyak untuk team NGO "Untuk Sesamaku" dan seluruh pengasuh dan santriwati Rumah Tahfids Ar Rahmani Ciputat- Tangsel.
Salam sehat selalu dan wassalamualaium wr wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H