Hari Jumat berkah, hari manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan. Ketapels tidak ingin menyia-nyiakan, dengan menggelar Ketapels Berbagi. Berharap keberkahan menjadi ganjaran, untuk setiap niat terbersit kemudian diwujudkan.
Di penghujung bulan sebelas, kegiatan (tanpa terasa) sudah berjalan 21 bulan. Khusus Jumat pekan ini, konsep berbeda coba diterapkan. Ibarat pepatah "sekali dayung tiga pulau terlampaui, demikian pula Ketapels Berbagi berlaku.
Cukup dengan sekali bergerak, setidaknya ada tiga bibir yang senyumnya merekah. Adalah ibu warung nasi uduk langganan, adalah mbak penjual nasi kuning, dan pembeli. Kok bisa? Begini ceritanya.
Senyum ibu warung nasi uduk jelas tampak, saat Jumat pagi Ketapels mengambil pesanan sehari lalu. Membawanya ke mbak Nasi kuning, membuka lapak pinggir jalan di jalan Kompas Ciputat. Kami bersepakat, yang membeli nasi kuning mendapat gratis nasi uduk (dari Ketapels).
Tak sampai satu jam, jualan nasi kuning nyaris habis (tinggal tiga bungkus). Senyum lebar mbak penjual mengembang, sembari menyampaikan banyak terima kasih. Tak ketinggalan pembeli turut kegirangan, dengan lima ribu rupiah mendapat dua bungkus sarapan.
Bahagia seketika menyeruak, diberi kesempatan membuka jumat berkah dengan berbagi. Meski hanya dengan nasi uduk, meski hanya dengan beberapa bungkus saja. Semoga yang sedikit ini berkelanjutan, menerbitkan senyum untuk semakin banyak orang.
Tak urung Ketapels ucapkan terima kasih, kepada donatur yang telah ringan hati menyisihkan sebagian rejeki. Kepada Teman Ketapels dan Kompasianer, untuk doa dan perkenannya. Semoga membawa manfaat.
Ketapels ; Silaturahmi, Berbagi, Inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H