Mohon tunggu...
Ketapels
Ketapels Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas Tangsel

Ketapels atau Kompasianer Tangerang Selatan plus, berdiri 1 Januari 2016. Mengangkat isu-isu regional melalui Kompasiana, berbagi edukasi, berbagi inspirasi dan kemanfaatan melalui tulisan (blogging). Instagram ; @ketapels | email ; temanketapel@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Ketapels Anjangsana] Donasi Sabun Cuci Tangan Cair ke Tempat Ibadah Lintas Agama

9 November 2021   14:14 Diperbarui: 9 November 2021   16:54 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Nena menyambut dengan ramah, menyampaikan banyak terima kasih untuk Ketapels.

Teriring doa, semoga sehat selalu dan tak henti menebarkan kebaikan.

Dokumentasi Ketapels
Dokumentasi Ketapels

Berikutnya mimin ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bintaro, disambut Pak Mathius selaku penjaga gereja.

Mengingat kami datang di Sabtu siang, umat kristen tidak tampak melakukan pribadatan.

Tidak jauh dari GKI ada Mushola/ TPQ Miftahul Jannah, mimin menemui Ustad Kasam. Sore itu bersamaan selesainya sholat ashar, adik-adik siap mengaji dengan diawasi sang Ustad.

Berganti hari, Ketapels beranjangsana ke Gereja Pantekosta Ciputat. Langsung bersua Pendeta Sonny, yang kebetulan bubaran peribadatan di hari minggu.

Ada yang unik dengan GpdI ini, lokasinya persis dipinggir Kali Ciputat. Kalau hujan deras air kali muntab, sehingga banjir dan masuk ke gereja. Jamaah geming, tetap semangat beribadah di hari minggu.

Selanjutnya Ketapels bergeser ke daerah Pondok Cabe, menuju ke Klenteng Kwan Im Tang. Di tempat ibadah agama Khonghucu ini, mimin disambut Pak Kenken sang penjaga.

Klenteng ini berjajar dengan Vihara Avalokitesvara dan lelaki berwajah India menemui kami. 

Pak Frans nama lelaki tiga puluhan tahun, menerima sabun cuci tangan cair dari Ketapels.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun