Hallo Teman Ketapels dan Kompasianer, salam sehat dan tetap semangat.
Saat ini, kita masih saja berkutat dengan Pandemi. Pemberlakuan PSBB terjadi tarik ulur, mengingat angka Covid cenderung naik.
Kita semua merasakan dampak, diantaranya ada yang WFH bahkan ada sebagian yang dirumahkan.
Sepahit apapun kenyataan terjadi, kita musti tetap berprasangka baik.
Mimin meyakini, bahwa tidak ada takdir yang tidak baik.
Semua yang dikehendaki Tuhan pasti terbaik untuk hamba-Nya, tinggal kita yang musti pandai mengambil hikmah.
***
Ketapels terpantik ide, menggagas program #KetapelsLarisinYuk
Adalah ajakan, untuk membeli saudara kita yang sedang berjualan.
Kami sadar, ide demikian bukan ide baru.
Tetapi tidak ada salahnya diangkat lagi, agar menjadi pengingat.
Sementara ini, #KetapelsLarisinYuk menyasar pada pedagang di jalanan.
Khususnya kepada kaum rentan (lansia), anak-anak, penyandang disfabel.
Pria asal Padang ini berjualan tisue, setiap hari jam 10.00 - 17.00.
Teman Ketapels, yang kerap lewat jalan di bawah flyover Pasar Ciputat, monggo bisa membeli tisue kakek Parman.
Siang itu Ketapels membeli beberapa dagangan, kemudian menyelipkan donasi dari donatur.
Mungkin secara nominal tidak banyak, tetapi Ketapels ingin menularkan keinginan membelinya.
Mimin berharap, program #KetapelsLarisinYuk bisa diikuti Teman Ketapels dan Kompasianers.
Tetapi bisa diterapkan di mana saja, mengingat Kompasianer tersebar di berbagai tempat.
Mimin meyakini bahwa kebaikan akan terus hidup, dengan atau tanpa kita turut serta di dalamnya.
Tetapi justru kita merugi, kalau tidak ambil bagian di barisan kebaikan tersebut.
Semoga bermanfaat
Ketapels- Silaturahmi, Berbagi, Inspirasi.