Di sana masih banyak dhuafa-dhuafa yang butuh makan siang.'
Buyang mendapatkan banyak sekali cerita sampai saya sering membuatnya ingin nangis. Bagaimana merek tiap Jum'at duduk di depan rumahnya menunggu.
Wajah mereka terlihat senang banget ketika diberi nasi bungkus. Lalu nasi bungkus yang lauknya tidak mewah itu dibagi dua, untuk makan siang & malam,
'Banyak cerita sedih pada nenek / kakek renta dhuafa. Itu yang perlu kita santunin.
Saya siap nganter ke kantong2 kemiskinan. Jika saya mendapatkan rezeki besar yang saya uber adalah mereka'.
Dan hari Jum'at minggu lalu, 6 Maret 2020, Ketapels mulai mengalihkan donasi berbagi nasi bungkus itu. Aksi itu berlanjut minggu ini juga, dan insya Allah akan dilakukan di dua minggu selanjutnya di bulan Maret.
Dan insya Allah akan direview di akhir bulan untuk inginnya dilanjutkan menjadi aksi yang sustain.
Selain berbagi nasi bungkus terhadap dhuafa renta, aksi ini secara tidak langsung membantu juga seorang ibu. Sebut saja namanya Bu Rohmah. Dialah pemilik warung kecil sangat sederhana yang biasa menyediakan nasi bungkus itu.
Warung yang menjadi rumahnya itu kecil dan sangat sederhana. Menyempil di dekat Mesjid al Muhajirin, Komplek Bukit Pamulang Indah. Bu Rohmah adalah seorang janda. Dan almarhum suaminyalah yang sebenarnya memberi informasi kepada Buyang jika di sebelah kompleks banyak sekali dhuafa renta yang membutuhkan. Suami Bu Rohmah, dulunya turut membantu membagikan nasi bungkus itu.
Tindakan yang lalu dilanjutkan oleh Bu Rohmah. Tidak hanya itu, dengan Bu Rohmah yang langsung memberikannya, dia akan tahu menu seperti apa yang bisa dibuat dalam nasi bungkus.