Salam Inspirasi dari Komunitas Kompasianers Tangsel Plus (KETAPELS)
Setelah sukses dengan kegiatan bulanan berupa Sharing Ilmu Blogging dari Ani Berta, kegiatan selanjutnya kali ini, KETAPELS akan mengangkat tema lebih lokal: BATIK Tangsel.
Ada apa dengan batik Tangsel?
Siapa kira jika Tangerang Selatan sebagai kota baru sebagai pengembangan dari Kabupaten Tangerang ternyata memiliki motik batik etniknya sendiri. Motif batik Tangsel itu seperti apa sebenarnya? Salah satu yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah seorang pengrajin dan pengusaha batik etnik Tangerang Selatan, Nelty Fariza.
Dalam satu kesempatan, Nelty mengemukakan bawa motif batik etnik Tangsel tidak memiliki motif secara khusus. Hanya saja memang, selalu diusahakan untuk mengangkat kearifan budaya lokal diantaranya dengan memilih ikon flora dan fauna. “Sebut saja misalnya motif Pesona Krakatau, Debus Jawara Banten, Kekayaan Flora, Mahkota Kerajaan Banten”, kata Nelty kepada salah seorang penulis KETAPELS, Gapey Sandy. “Kami coba untuk mengangat potensi dan kearifan budaya lokal seperti misalnya Stasiun Sudimara di Jombang - Tangsel yang ternyata apabila dituangkan menjadi motif batik memiliki karisma yang luar biasa. Bahkan, ada juga motif Kacang Kulit Sangrai Keranggan. Seperti kita tahu, wilayah Keranggan, Kecamatan Setu, Tangsel, menjadi sentra produksi kacang kulit sangrai yang sangat masyhur,” tutur Nelty yang mengawali usaha kerajinan membatik sejak awal 2004.
Selain berupa talkshow dan diskusi, acara ini akan lebih menarik dengan adanya sesi workshop membatik. Iyes, membatik, membuat batik. Dengan melakukan sendiri membuat batik, maka inspirasi-inspirasi etnik dari sebuah batik dan filosifi-filosofi di belakangnya akan lebih bisa dipahami.
Seperti apa dan kapan acaranya?
Acara: #KetapelsMembatik Talkshow & Workshop Batik Tangsel
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Maret 2017
Waktu: 09.00 WIB (tepat waktu) sampai selesai