Mohon tunggu...
Kesya Fanti
Kesya Fanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu perpustakaan yang gemar pada tulisan dan musik. Sedang mencoba untuk keluar dari zona nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Kepustakawanan Dasar di Indonesia

3 Februari 2023   11:44 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:00 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pustakawan dan Kepustakawanan | dokpri

Secara umum, kepustakawanan dapat dikatakan sebagai segala hal yang berkaitan dengan pustakawan seperti tugas, peran, dan tanggung jawab dari seorang pustakawan. Tetapi, pengertiannya tidak sebatas sampai itu saja. Ia berkaitan dengan perpustakaan, keilmuannya, kompetensi pustakawan, karakteristik, hingga kepribadian. Sebenarnya istilah kepustakawanan di Indonesia sendiri masih belum dimaknai secara spesifik. Namun, minimnya pemaknaan tersebut tidak mencegah para pustakawan untuk terus berusaha mendefinisikannya dengan menyalurkan ide dan pendapatnya hingga membentuk serangkaian ilmu tentang kepustakawanan di Indonesia yang saling menyokong satu sama lain.

Kepustakawanan memang dapat dikatakan sebagai suatu hal yang cakupannya luas. Ada yang mengatakan bahwa kepustakawanan merupakan hasil dari kegiatan antara pustakawan dan pemustaka. Lalu, ada yang mendefnisikannya sebagai representasi dari karakter ideal seorang pustakawan. Bisa juga kepustakawanan menjadi sebuah gambaran seorang pustakawan sejati, semacam pedoman tentang bagaimana pustakawan bertindak dan berperilaku. Bahkan ada yang memaknainya sebagai sebuah sistem sosial di dalam dunia pustakawan.

Dalam kepustakawanan, diatur tentang prinsip-prinsip yang membentuk seorang pustakawan yang ideal dan bagaimana kompetensi yang selayaknya harus dikuasai dan dimiliki. Dijelaskan pula apa saja yang mampu menciptakan seorang pustakawan berkualitas seperti adanya pengaruh lingkungan, keberadaan lembaga pendidik pustakawan, organisasi pustakawan, hingga lembaga kerja pustakawan. Terdapat pilar-pilar yang nantinya menjadi sandaran bagi pustakawan dalam bertindak dan menjalankan profesinya. Tapi, rasanya itu semua masih sebatas teori dan belum banyak yang mempraktikkannya dengan sepenuhnya. Namun, itu semua bukan hanya tentang teori dan praktik. Melainkan tentang bagaimana kepustakawanan itu benar-benar diterapkan ke dalam kehidupan pustakawan hingga membentuk pemikiran baru, sebuah karakteristik, citra yang apik, yang nantinya akan membentuk rangkaian alur yang memberikan dampak besar dalam kemasyarakatan.

Dari sekian peran pustakawan yang ada, beberapa diantaranya yakni menyediakan, menyebarkan, dan melayankan informasi pada pemustaka atau masyarakat. Ketika ilmu kepustakawanan ini dipahami dan dipraktikkan dengan baik, pustakawan akan menjalankan peran tersebut dengan baik. Masyarakat yang menerima informasi dari pustakawan tentunya akan menjadi teredukasi, memiliki pengetahuan, dan berwawasan luas. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung kepustakawanan juga memberikan dampak besar dalam masyarakat melalui pustakawan.

Kepustakawanan dan pustakawan memiliki relasi yang penting karena saling memengaruhi satu sama lain. Seorang pustakawan berusaha menciptakan pemikiran tentang dirinya sendiri hingga menghasilkan kepustakawanan. Kepustakawanan tersebut kemudian menjadi dasar atau arahan bagi pustakawan lainnya. Ketika pustakawan lainnya memahami apa kepustakawanan itu sebenarnya, ia juga akan menciptakan pemikiran lainnya dan begitu seterusnya hingga membentuk sebuah siklus. Siklus ini kemudian menjadikan istilah kepustakawanan semakin luas dan beragam hingga nantinya akan mampu membentuk pustakawan yang berkarakter dan berkualitas. Dari sini pula akan terbentuk yang namanya kepribadian seorang pustakawan seperti pribadi yang jujur, sederhana, dan rendah hati.

Ilustrasi Pustakawan dan Kepustakawanan | dokpri
Ilustrasi Pustakawan dan Kepustakawanan | dokpri

Blasius Sudarsono dalam Cerita tentang Pustakawan dan Kepustakawanan berpendapat bahwa tiap individu pustakawan memiliki pemikiran dan pemaknaannya masing-masing terhadap kepustakawanan. Tiap dari mereka bebas untuk memiliki gagasannya masing-masing, tapi dengan tetap memiliki akhir atau tujuan yang sama dalam kepustakawanan. Ditambah seiring dengan perkembangan waktu, pemikiran tiap orang juga ikut maju dan tanpa disadari pemaknaan dan konsepsi kepustakawanan pun beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan diri.

Kepustakawanan sendiri seperti membantu pustakawan untuk mencari jati dirinya, mencari alasan dari keberadaan dirinya. Tentang mengapa ia menjadi pustakawan dan betapa pentingnya posisi tersebut dalam kemasyarakatan. Tujuan seperti apa seorang pustakawan dan bagaimana mencapainya. Kepustakawanan menjadi sebuah arahan bagi mereka para pustakawan dalam menempuh perjalanannya masing-masing.

Referensi

Sudarsono, B. (2018). Cerita tentang Pustakawan dan Kepustakawanan. Perpustakaan Nasional RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun