Sampe sini kalian pasti bertanya-tanya deh kenapa dari tadi jawabanku terkesan ngambang gitu, nggak berani sebut angka, cuma bilang oh rasio ini bagusnya kalau angkanya besar atau kecil. Bukannya lebih enak kalo ada patokannya ya, Ce? Misal, ada yang bilang current ratio itu bagus kalo lebih dari satu.Â
Cece kok nggak mau nyebut angka gitu sih? Hmm... Karena bagus enggaknya rasio itu bergantung sama benchmark industri guys, yang gerak terus dari tahun ke tahun. Benchmark industri itu kita dapet dengan mencari nilai rata-rata atau median dari rasio keuangan industri yang se-subsektor. Jadi nggak tetap guys nilainya. Kalau kalian liat dari beberapa sumber juga, kan beda-beda hasilnya ada yang bilang current ratio itu harus diatas satu, ada yang bilang harus diatas dua, ada juga yang bilang maksimal dua, nggak sama kan antara satu sumber dan sumber yang lain.
Setahuku, nanti pas ujian itu tabel benchmark industri bakal disediain. Enggak mungkin juga kan klean harus ngitung sendiri satu-satu rasio satu subsektor, terus dirata-rata, belum lagi buang outlier. Dengan waktu dua jam, nggak akan nutut mah kalo disuruh gituan. Enggak jadi ujian ALK, malah jadi ujian hidup. Dah ya segitu dulu kontenku kali ini, semoga sukses ujiannya. Buat malem ini, good night and have a nice dream all!
Source:Â
SUBRAMANYAM, K.R.. (2014). Financial Statement Analysis (Edisi ke- 11). New York: McGraw-Hill. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H