Mohon tunggu...
Kesya Agnes Maria
Kesya Agnes Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~ Keysa ~ Saya adalah lulusan akuntansi keuangan. Karena saya menyukai analisis keuangan, jadi mari kita belajar bersama. #AnalystWannaBe

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Analisis Rasio: Apa yang Ada di Balik Angka?

25 April 2024   23:14 Diperbarui: 26 April 2024   09:31 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Freepik (Free from royalty)

Berikutnya, rasio solvabilitas ada debt to equity, long term debt to equity, debt to asset ratio, dan times interest earned. Debt to equity (DER) menunjukkan perbandingan antara penggunaan utang dan liabilitas dalam struktur permodalan perusahaan. Long term debt to equity (LTDER) juga mirip-mirip dengan DER, tapi utang yang digunakan hanya utang jangka panjang saja.

 Debt to asset ratio (DAR) menunjukkan sejauh mana perusahaan memakai utang dalam membiayai asetnya. Semakin besar DER, LTDER, dan DAR semakin besar risiko gagal bayar karena perusahaan udah kebanyakan utang. Rasio times interest earned (TIE) menunjukkan berapa kali perusahaan dapat membayar bunga utang menggunakan laba operasinya. Semakin besar rasio TIE menunjukkan bahwa semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunganya. 

Inget beban bunganya aja, enggak termasuk pokok hutangnya. Jadi TIE yang tinggi nggak menjamin bahwa perusahaan pasti mampu melunasi pokok utangnya. Kalo pengen tahu apakah perusahaan mampu ngelunasin pokok utangnya atau nggak, Financial Addict bisa ngitung rasio debt service coverage ratio (DSCR). Rumusnya adalah laba operasi dibagi dengan pokok dan beban bunga.

Source: Subramanyam (2011)
Source: Subramanyam (2011)

Next, untuk analisis profitabilitas terbagi menjadi tiga, yaitu return on investment, operating performance, dan asset utilization. Namanya juga return on investment, berarti kita menilai efisiensi investasi dalam menghasilkan pendapatan. Kelompok rasio return on investment ada dua, yaitu return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). ROA mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk memperoleh laba. 

Rumus ROA menurut Subramanyam, cukup kompleks, tapi dalam praktiknya kita lebih sering menggunakan rumus yang simple aja, laba bersih dibagi rata-rata aset. 

Cuma kalo ujian ya tetep pake rumusnya Pak Subramanyam aja sih buat lebih amannnya. Temennya si ROA, ada ROE yang mengukur efisiensi penggunaan ekuitas dalam menghasilkan laba. Semakin besar ROA dan ROE semakin baik karena menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan investasi untuk menghasilkan laba.

Source: Subramanyam (2011)
Source: Subramanyam (2011)

Untuk kelompok rasio operating performance, kayaknya Financial Addict udah nggak asing lagi nih. Aku biasanya sih nyebutnya margin laba. Ada margin laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. 

Semakin besar margin laba semakin baik, ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin profitable. Tapi, kita nggak cuma liat besar kecilnya margin laba aja loh. Kita bisa ngeliat apa yang menyebabkan margin laba semakin kecil. Sudah umum bahwa margin laba kotor itu masih buesar banget nilainya, dan turun drastis di margin laba operasi, sehingga pas udah jadi margin laba bersih itu nilainya nggak terlalu besar. 

Apa sih yang menyebabkan penurunan margin laba? Jelas adanya beban-beban yang harus ditanggung perusahaan. Misalnya aja, kenapa perusahaan memiliki margin laba kotor yang besar banget, tapi margin laba operasinya nggak terlalu besar. Karena adanya beban penjualan, beban administrasi dan umum yang cukup gede sehingga menggerus laba. Terus kenapa margin laba bersihnya turun lagi? Oh karena kena potong beban pajak penghasilan. Gitu deh guys cara nganalisisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun