Ditingkat selanjutnya ada sabuk hijau atau Modoriobi. Selanjutnya, sabuk biru atau Aiobi melambangkan samudra dan langit. Ditingkat ke lima ada sabuk coklat atau Chaobi.Â
Coklat bermaknakan tanah, yang artinya jika karateka sudah mencapai di tahap ini mereka harus mencerminkan rendah hati kepada sesama dan harus lebih stabil dari juniornya. Ditingkat terakhir yaitu sabuk hitam atau Kuroobi / DAN.Â
Tingkatan tertinggi ini melambangkan keteguhan dan percaya diri. Dan sebagai pemula, pada saat itu saya dan teman-teman yang baru bergabung masih berlatih dengan sabuk putih.Â
Beberapa bulan berlatih. Setelah sudah mempelajari semua tekniknya saya melakukan pelatihan untuk seleksi naik sabuk menjadi sabuk kuning. Namun, sayangnya belum sempat mengikuti seleksi naik sabuk, saya sudah harus pindah ke luar kota.
Akhirnya saat saya duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) saya kembali bergabung dengan ekstrakulikuler seni tari di sekolah. Kali ini tidak menjadi perwakilan lomba, tetapi ikut tampil menjadi team penari disetiap acara sekolahan. Anggun, feminim, dan lembut yang merupakan citra seorang penari.Â
Namun, mereka tidak mengetahui bahwa sebenarnya saya juga jago bela diri. Setelah dulu bergabung di karate Gojukai. Saat ini, saya bergabung dengan kegiatan pencak silat. Bukan bagian dari ekstrakulikuler di sekolah, melainkan paguyuban di sebuah desa yang mana anak-anaknya banyak yang ikut bergabung disana.Â
Saya diajak sepupu saya pada saat itu karena dia yang sudah bergabung lebih dulu. Kegiatannya dilaksanakan setiap malam jumat di halaman depan rumah sang pelatih. Seperti biasa, kegiatan bela diri seperti ini selalu di dominasi dengan laki-laki. Berbeda dengan karate, pencak silat lebih berpadu dengan kesenian. Ya, karate juga seni bela diri.Â
Tetapi, tidak memakai alunan musik disaat sedang berlatih. Dulu, saat sudah menguasai teknik bela diri yang diajarkan kita akan diuji untuk tampil mulai dari 2 -- 3 orang untuk mengulang kembali gerakan yang sudah diajarkan tadi, pastinya dengan iringan alat musik gendang dan beberapa alat musik daerah lainnya.Â
Paguyuban pencak silat yang saya ikuti juga sempat di undang untuk menjadi salah satu pengisi di acara peringatan hari ulang tahun, tapi saya lupa ulang tahun apa.Â
Yang jelas, kami berbondong-bondong menaiki di jemput dengan truk TNI untuk diantar sampai ke lokasi acaranya di lapangan tengah kota.Â
Mengikuti dan mempelajari bela diri ternyata bukan hal yang buruk. Justru karena saya suka menari, sikap anggun harus saya imbangi dengan berlatih bela diri untuk melindungi diri saya sendiri.