Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh seluruh pihak. Mendukung tumbuh kembang anak, berarti berinvestasi untuk masa depan bangsa menjadi lebih baik. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah dukungan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan dalam masa pertumbuhannya. Nutrisi tersebut dipenuhi dalam bentuk makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral), serta cairan yang cukup. [1]
Susu, sebagai minuman berenergi alami, telah dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia selama berabad-abad. Baik anak maupun dewasa mengonsumsi susu, yang kebanyakan berasal dari sapi perah. Susu sapi memiliki kandungan makronutrien dan mikronutrien yang lengkap dan sangat baik sebagai minuman tambahan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak dalam masa pertumbuhan. [2]
Dalam segelas susu sapi murni (200 ml), terkandung energi sebesar 130 kkal yang berasal dari 9 gram Karbohidrat, 7 gram protein, dan 7 gram Lemak. Selain itu, susu juga mengandung berbagai macam vitamin yaitu Vitamin A, B, C, D, dan K, hingga mineral berupa Kalsium, Fosfat, Natrium, Kalium, Zinc, Zat Besi, dan Asam Folat. Studi di negara berkembang, konsumsi produk hewani yang rendah termasuk susu, berkaitan dengan tidak tercapainya kebutuhan gizi anak, karena asupan makanan minuman yang diberikan belum bisa mencukupi minimal kebutuhan gizi. Atas dasar itulah konsumsi susu menjadi sangat penting, terutama di negara berkembang. [2,3]
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2016, konsumsi susu sapi di Indonesia hanya 11,8 liter/kapita/tahun atau hanya sekitar 1 gelas/kapita/minggu. Jauh di bawah negara tetangga seperti Thailand mencapai 22,2 liter/kapita/tahun dan Malaysia yang sudah mencapai 36,2 liter/kapita/tahun. [4] Rendahnya konsumsi disebabkan oleh berbagai hal, antara lain harga susu yang tidak terjangkau oleh masyarakat menengah bawah, susu masih dianggap menjadi minuman yang mewah, hingga kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya susu bagi anak. [5]
Susu merupakan minuman yang telah direkomendasikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tingginya protein hewani yang terkandung didalamnya, menjadikan susu dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak sebagai sumber protein yang baik, bersama dengan sumber protein hewani dan nabati yang lain. [6] Konsumsi susu pada anak berkaitan dengan penambahan tinggi badan yang signifikan dan penguatan tulang anak pada masa pertumbuhan. Susu juga menstimulasi faktor pertumbuhan dan pembentukan protein yang dibutuhkan dalam pembentukan tulang terutama pada masa remaja. Protein yang terkandung dalam susu adalah protein Whey, berfungsi dalam peningkatan massa otot.[3]
Studi meta analisis yang dilakukan pada tahun 2016, melibatkan 7 studi dari berbagai negara, juga memperlihatkan manfaat konsumsi susu sapi pada orang tua, yaitu berkaitan dengan menurunkan risiko penurunan fungsi kecerdasan otak, seperti kepikunan di masa mendatang.[8]
Dari studi-studi yang sudah dijelaskan, sangat jelas bahwa susu telah terbukti berkhasiat bagi tubuh kita. Anak-anak Indonesia, sebagai generasi penerus bangsa, membutuhkan gizi yang cukup, yang dapat didukung dengan menganjurkan minum susu setiap hari. Anjuran untuk minum segelas susu sehari sangat tepat sebagai investasi yang berharga untuk mencerdaskan bangsa dan modal yang kuat untuk membangun sumber daya manusia di masa mendatang.
"Sehat bangsaku, demi Indonesia Raya"
Authors :
- dr. Ryan Herardi
- dr. Benjamin P. Octavianus
References :
- Food and Agriculture Organizations. Macronutrients and micronutrients.
- Dror DK, Allen LH. The importance of milk and other animal-source foods for children in low-income countries. Food and Nutrition Bulletin. 2011; 32; 3. 227-43.
- Molgaard C, Larnkjaer A, Arnberg, Michaelsen. Milk and growth in children : effect of whey and casein. In: Clemens RA, Hernell O, Michaelsen KF. Milk and milk products in human nutrition. Nestle Nutr Inst Workshop Ser Pediatr Program. 2011. p. 67-78.
- Agustina T. Outlook komoditas pertanian subsektor peternakan susu. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. 2016. p. 1-52.
- Ahmad I, Hermiyetti. Analisis produksi dan konsumsi susu di Indonesia. Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas -- 2020. Puslitbang Peternakan Kementerian Pertanian. 2008. p. 413-9.
- Izwardy D, Thaha AR, Astuti M, Achadi EL, Herdiansyah, Kodyat BA, et al. Pedoman gizi seimbang. Kementerian Kesehatan 2014. p. 31-9.
- Kim SH, Kim WK, Kang MH.Relationships between milk consumption and academic performance, learning motivation, and strategy, and personality in Korean adolescents. Nutrition Research and Practice. 2016; 10(2); 198-205.
- Wu L, Sun D. Meta-analysis of milk consumption and the risk of cognitive disorders. Nutrients 2016; 8; 824. p. 1-12.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H