Depok, 6 Juli, 2024 -- Berbicara di depan khalayak ramai merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang pada saat ini, baik menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab. Kemampuan ini dapat membuka banyak peluang baik di berbagai bidang. Menyadari hal tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka prodi Pendidikan Bahasa Inggris mengadakan proyek pengabdian masyarakat yang bertemakan "Pelatihan dan Pendampingan Public Speaking" sebagai bagian dari tugas akhir mereka di Kampung Hija, Depok, Jawa Barat.Â
Kegiatan ini berlangsung selama lima pertemuan, dimulai pada 1 Juni 2024, 8 Juni 2024, 22 Juni 2024, 9 Juli 2024 hingga puncak acara yang bertepatan pada 6 Juli 2024. Pelatihan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu ruang edukasi yang merupakan ruang terbuka dan pada ruang tertutup menggunakan Rumah Quran sebagai sarana belajar para santri dengan tujuan utama berbagi ilmu public speaking kepada santri. Projek ini difasilitasi oleh Ibu Heni Novitasari selaku dosen pengampu mata kuliah Public Speaking, dengan diadakannya kegiatan ini beliau mengharapkan program ini dapat meningkatkan kepercayaan diri santri dalam berbicara di depan umum dengan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.Â
Selama proses pelatihan, mahasiswa Public Speaking bergantian dalam memberikan pembekalan kepada santri Kampung Hija, karena mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok, serta teknis pembekalan ada sesi offline dan online.Â
"Kegiatan ini merupakan bentuk tugas akhir dari mata kuliah Public Speaking berbentuk proyek pengabdian masyarakat", jelas Ibu Heni Novitasari pada saat di wawancara.
HCI (Hija Center Indonesia) adalah suatu lembaga atau yayasan yang berbasis taklim atau pengajian yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan masyarakat. Kampung Hija, yang dulunya dikenal sebagai zona merah karena permasalahan narkoba, telah bertransformasi menjadi pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Metode Hijah, yang dikembangkan dari kata "Hajah" yang berarti huruf eja, awalnya difokuskan untuk mengatasi buta huruf Al-Quran. Pada 26 Oktober 2022, Hija Center Indonesia (HCI) resmi berdiri sebagai lembaga pendidikan berbasis taklim. Kampung Hija kini memiliki berbagai kegiatan terstruktur, seperti JUMSI (Jumat Bersih), MINGSI (Minggu Bersih), serta program keamanan dan kesehatan melalui BJSK (Budaya Jaga Siaga Kampung). Kegiatan religius seperti Sholat Jumat Berjamaah (SJBS) dan tadarus berjamaah juga rutin dilaksanakan.Â
HCI di Kampung Hija ini dipilih sebagai sasaran untuk melakukan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa-mahasiswa Public Speaking tersebut karena dinilai sesuai dengan yang diperlukan serta didukung oleh pihak HCI yang sangat terbuka terkait hal ini sehingga pihak dosen pengampu dan mahasiswa pun langsung dapat beraudiensi dan memberikan proposal.Â
Langkah baik ini pun disambut baik oleh Pak Asep selaku Founder HCI (Hija Center Indonesia), dalam sambutannya pada acara puncak Pelatihan dan Pendampingan Public Speaking ini,
"Saya tidak bisa mengucapkan apa-apa melainkan cuma bisa mengucapkan jazakumullah wa ahsanal jaza, karena yang di depan mata saya pengorbanannya luar biasa, waktu, biaya, pikiran, tenaga, MasyaAllah. Oleh karena itu jazakumullah wa ahsanal jaza"
"Terima kasih atas kontribusinya membersamai daripada progress edukasi bahasa inggris". Â Lanjut Pak Asep
Walaupun kerjasama Kampung Hija dengan UHAMKA baru dimulai, dan sebelumnya sudah ada kolaborasi dengan universitas lain yang melakukan program di kampung ini, namun dampak program yang dilakukan mahasiswa UHAMKA dapat terlihat melalui perubahan karakter dan moralitas masyarakat, khususnya anak-anak menunjukkan adanya peningkatan. Misalnya, peningkatan dalam penggunaan bahasa yang sopan menjadi salah satu indikator keberhasilan. Tujuan utama dari program di HCI Kampung Hija adalah memberikan motivasi, konsolidasi, dan penguatan semangat kepada para santri, dengan harapan mendapatkan ridho Allah serta mempertahankan dan meningkatkan capaian yang ada.
Salah satu bentuk dukungan yang diterima Kampung Hija adalah melalui partisipasi dari lembaga kemasyarakatan seperti RT, hingga pemerintahan seperti Lurah dan Camat yang mendukung kegiatan di kampung tersebut.
Menurut salah satu mahasiswa public speaking dalam wawancara yang terlibat dalam acara proyek ini, kegiatan mereka tidak hanya berfokus pada sekedar mengajarkan Bahasa Inggris saja, tetapi juga pada meningkatkan keterampilan public speaking peserta terutama dalam Bahasa Inggris dan juga Bahasa Arab. Adapun persiapan para pengajar dari mahasiswa public speaking untuk perencanaan proyek ini meliputi penyusunan materi yang disampaikan dalam empat pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua, materi disampaikan melalui presentasi yang interaktif, sementara pertemuan ketiga dan keempat diarahkan untuk latihan intensif bagi para peserta di Kampung Hija.Â
Para mahasiswa merasa senang karena bisa berkontribusi dengan mengabdi ke masyarakat tetapi juga ada rasa lelahnya sebab persiapannya yang menyita waktu dan tenaga, namun rasa lelah itu terbayarkan dengan penampilan para santri di Kampung Hija yang memuaskan.Â
"Proyek ini belum memiliki rencana jangka panjang, karena butuh evaluasi, perencanaan, kolaborasi dan banyak hal yang harus dipertimbangkan". Jelas Ibu Heni, namun beliau berharap proyek ini dapat kembali diadakan ucapnya pada sesi akhir wawancara.
Dengan berakhirnya projek Pelatihan dan Pendampingan Public Speaking hingga puncaknya di Kampung Hijah, Depok oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) telah sukses dilaksanakan. Proyek ini tidak hanya meningkatkan keterampilan untuk berbicara didepan umum, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kepercayaan diri santri Kampung Hija.Â
Authors: Kesha K, Lutfiah D. A'mmara N, Sintia N.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H