Mohon tunggu...
Kesehatan Reproduksi2020
Kesehatan Reproduksi2020 Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Universitas Negeri Malang

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Peminatan Kesehatan Reproduksi 2020 - Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Cakupan Akseptor KB di Desa Wagir, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang

29 April 2023   23:17 Diperbarui: 29 April 2023   23:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Indonesia berjumlah 275,77 juta jiwa pada 2022 dan jumlah tersebut diketahui meningkat sekitar 1,13% dibandingkan pada tahun lalu yaitu berjumlah 272,68 juta jiwa. Kelahiran atau disebut juga dengan fertilitas menunjukkan jumlah bayi lahir hidup. Faktor-faktor  yang  mempengaruhi tingkat  fertilitas  meliputi  faktor  sosial  demografis,  sosial  ekonomi,  sosial  budaya,  dan lingkungan alam. Mortalitas menunjukkan kejadian kematian yang terjadi pada penduduk di suatu daerah. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi ialah ukuran mortalitas yang biasa digunakan.

Program yang diberlakukan untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah dengan pelaksanaan program keluarga berencana (KB). Menurut Kemenkes (2018), Program keluarga berencana bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Ibu dan Anak serta mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera dengan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui usaha peningkatan jumlah dan kelestarian akseptor. Program keluarga berencana ini dapat mempengaruhi perubahan komposisi penduduk, khususnya pada usia 0-4 tahun maupun pada usia 5-9 tahun. 

Pada kegiatan Project Based Learning (PBL) kelompok 1 mata kuliah fertilitas, KB, dan mortalitas jurusan ilmu kesehatan masyarakat Universitas Negeri Malang melakukan observasi dalam pengumpulan data KB di Desa Wagir, Kecamatan Wagir, Malang dilakukan pada hari jumat tanggal 31 maret 2023 dengan menghubungi Bidan Desa, Desa Wagir yaitu Bu Siti via WhatsApp dikarenakan jarak yang jauh antara kota Malang dengan Desa Wagir dan dengan akomodasi yang terbatas sehingga kurang memungkinkan apabila kelompok kami menemui beliau secara langsung. 

Sumber data yang diperoleh berasal dari Bu Siti selaku bidan desa Wagir, data tersebut berupa laporan data pencapaian akseptor KB baru Desa Wagir tiap bulannya pada tahun 2022. Kesulitan yang dihadapi kelompok kami selama proses pengumpulan data adalah mendapatkan data fertilitas, KB, dan mortalitas dikarenakan data fertilitas dan mortalitas di private oleh pihak puskesmas dan hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu sehingga untuk saat ini kami hanya diberikan data KB saja.

dokpri
dokpri

Program KB sangat penting untuk membantu masyarakat mengontrol pertumbuhan penduduk, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program Keluarga Berencana di Indonesia telah diakui secara nasional dan internasional sebagai salah satu program yang berhasil menurunkan angka fertilitas secara signifikan. Dalam pelaksanaannya, program KB dilakukan melalui beberapa metode kontrasepsi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasangan.

Berdasarkan data yang diperoleh jenis alat kontrasepsi yang paling dominan digunakan oleh masyarakat Desa Wagir adalah KB non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) seperti suntik, pil, dan kondom. Sedangkan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang digunakan hanya dua jenis yaitu IUD dan implan. MKJP adalah metode kontrasepsi yang sekali pemakaiannya untuk 3 tahun hingga seumur hidup, sedangkan non MKJP pemakainnya berkisar 1 sampai 3 bulan saja. 

Dilihat dari data KB Desa Wagir bahwa pemakaian KB semakin bulan semakin meningkat dan lebih banyak menggunakan KB non MKJP dikarenakan faktor yang dapat mempengaruhi seperti mudah ditemui, harganya terjangkau, dan tidak memiliki efek samping. Diketahui jumlah pemakaian KB MKJP pada bulan januari sebanyak 53 meningkat dibulan desember 413 pengguna dan pemakaian KB non MKJP sebanyak 89 meningkat dibulan desember 835 pengguna. Diakhiri pada bulan desember pada KB MKJP sebanyak 413. Keseluruhan total pemakaian KB MKJP dan non MKJP dari bulan januari hingga desember meningkat dari 142 sampai desember 1266 pengguna.

dokpri
dokpri

Jadi, cakupan pengguna KB atau alat kontrasepsi yang paling dominan digunakan oleh masyarakat  Desa Wagir, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang adalah KB non MKJP, seperti suntik, pil, dan kondom. Jumlah pengguna KB MKJP pada bulan Desember di Desa Wagir sebanyak 413  dan pemakaian KB non MKJP sebanyak 835. Pada data tersebut, terjadi peningkatan pengguna KB MKJP maupun KB non MKJP. Kemudian, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait KB ini. Masyarakat di Desa Wagir bisa di edukasi kembali terkait pentingnya untuk penggunaan KB dan menjaga jarak kelahiran anak. 

Edukasi bisa dimulai dengan calon pasangan suami istri yang ingin menikah dan diharapkan bisa merencanakan program KB. Edukasi dapat dilakukan oleh bidan desa ataupun perawat puskesmas sekitar, dengan memaparkan setiap metode KB. Mulai dari KB MKJP atau KB non MKJP. Dijelaskan secara detail kelebihan ataupun kekurangan setiap metode.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun