Program CAS juga melakukan upaya intervensi gizi sensitif melalui melakukan penyuluhan dan konseling kepada seluruh ibu menyusui di samping peranan intervensi gizi spesifik, intervensi gizi sensitif juga perlu dilakukan agar para balita dapat terhindar dari risiko stunting melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Beberapa
informasi yang dapat diberikan dalam penyuluhan PHBS diantaranya yaitu seputar pemenuhan status gizi dan perbaikan kualitas lingkungan. Perbaikan kualitas lingkungan mencakup sanitasi total berbasis lingkungan dan pengelolaan kualitas air minum yang baik. Selain melakukan penyuluhan, program CAS juga melakukan intervensi gizi sensitif ini poster "Cegah Stunting!" yang kemudian disebarkan pada tiap posyandu di seluruh desa lokus stunting di Kabupaten Malang.
Tahap 4: Monitoring dan Evaluasi
Setelah dilaksanakannya rangkaian program kegiatan intervensi CAS, tahap terakhir untuk mendukung keberhasilan program CAS yaitu monitoring dan evaluasi rutin melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan bidan bidan desa, pemerintah Kabupaten Malang dan pihak lain yang terlibat dalam keberlangsungan program CAS setiap satu minggu setelah pelaksanaan program.
Dengan adanya program Cegah Aksi Stunting, diharapkan angka stunting di Kabupaten Malang dapat terus menurun. Perlu adanya program-program yang menunjang turunnya angka stunting dan diharapkan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan terkait penyebab dan pencegahan stunting  agar masalah stunting di Kabupaten Malang dapat teratasi dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
