Merawat Kerukunan Umat Beragama: Refleksi dari Universitas Jember
Kerukunan umat beragama adalah salah satu fondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama. Di tengah dinamika global yang sering diwarnai konflik, peran masyarakat akademik seperti yang ada di Universitas Jember menjadi sangat signifikan dalam membangun dialog antarumat beragama. Universitas ini dikenal sebagai salah satu kampus yang berkomitmen pada nilai-nilai pluralisme dan toleransi.
Kerukunan dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, kerukunan atau toleransi disebut dengan istilah tasamuh. Konsep ini mengajarkan umat Islam untuk hidup dalam kedamaian dan menghargai keberagaman tanpa mengorbankan prinsip akidah. Rasulullah SAW memberikan teladan dalam membangun relasi harmonis dengan berbagai komunitas di Madinah melalui Piagam Madinah, yang menjamin hak-hak semua warga tanpa memandang agama.
Islam juga memandang perbedaan sebagai rahmat. Ayat-ayat Al-Qur'an seperti "Lakum diinukum waliyadiin" (bagimu agamamu, bagiku agamaku) menjadi dasar untuk saling menghormati keyakinan masing-masing. Ini relevan dalam konteks Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai ideologi negara, dengan sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menekankan pentingnya hidup berdampingan dalam damai.
Trilogi Kerukunan Umat Beragama
Trilogi kerukunan umat beragama, sebagaimana disebutkan dalam materi Universitas Jember, meliputi:
- Kerukunan Intern Umat Beragama: Menjaga harmoni di antara penganut agama yang sama meskipun terdapat perbedaan pandangan atau aliran.
- Kerukunan Antarumat Beragama: Membangun hubungan saling menghormati antara penganut agama yang berbeda.
- Kerukunan antara Umat Beragama dan Pemerintah: Memastikan hubungan yang konstruktif antara komunitas agama dengan pemerintah untuk mendukung pembangunan nasional.
Ketiga prinsip ini menjadi panduan penting bagi mahasiswa Universitas Jember dalam menciptakan lingkungan akademik yang toleran dan harmonis.
Model Dialog Antarumat Beragama
Dalam rangka memperkuat kerukunan, Universitas Jember mendorong berbagai model dialog antarumat beragama, seperti:
- Dialog Teologis: Membahas aspek filosofis dan teologis untuk memahami keyakinan agama secara objektif.
- Dialog Sosial: Kerjasama lintas agama dalam menyelesaikan masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
- Dialog Spiritual: Menekankan pada pengembangan kehidupan spiritual bersama untuk menciptakan rasa saling pengertian.
Dialog-dialog ini tidak hanya berlangsung di dalam ruang kelas, tetapi juga dalam kegiatan mahasiswa dan pengabdian masyarakat.
Universitas Jember: Kampus Pluralisme
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Jember terus mengajarkan pentingnya toleransi dan pluralisme. Mahasiswa diajak untuk memahami keberagaman sebagai aset bangsa, bukan ancaman. Melalui kegiatan seminar, diskusi lintas agama, dan aksi sosial, nilai-nilai ini ditanamkan sejak dini.
Di sisi lain, kampus ini juga menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang. Kehidupan kampus yang inklusif memberikan ruang untuk merayakan perbedaan dengan semangat persaudaraan.
Mewujudkan Cinta Tanah Air sebagai Bagian dari Iman
Ukhuwah Wathaniyyah (persaudaraan kebangsaan) adalah wujud nyata cinta tanah air yang juga diajarkan di Universitas Jember. Rasulullah SAW bersabda, "Hubbul wathan minal iman" (Cinta tanah air adalah bagian dari iman). Prinsip ini relevan dalam membangun harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Penutup
Kerukunan umat beragama bukanlah hal yang dapat terjadi secara instan. Diperlukan usaha kolektif dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan seperti Universitas Jember, untuk terus menanamkan nilai-nilai toleransi dan dialog. Semoga dengan komitmen bersama, bangsa Indonesia tetap menjadi teladan dalam keberagaman yang harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H