Ketika hawa di cakrawala
mengelana di raga
menyusuri gunung
menyisir lembah
pada alur nadiku yang lemah
aku limbung, hilang rasa
Ketika bumantara di kaki semesta
pergi tak permisi
mempermainkan jejak ragaku
yang lemah
yang kadang mengalir, kadang mengabur
Aku hanya berserah pada-Mu
dengan pasrah
bertumpu pada desiran oksigen
yang tak pernah menuntut kasih
dari jemari paramedis
yang tulus nan suci
Ketika ozon di angkasa
lenyap, sirna
mempermainkan napas
pada paru-paru tubuhku
tergores aku akan mahkluk jahanam-Mu
Aku hanya bisa tergolek
hanya bisa melek
lemah tanpa rasa
bimbang di persimpangan
Izinkan aku memilih hidup
@WKII, 25/08/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H