Mohon tunggu...
Kertas Putih Kastrat (KPK)
Kertas Putih Kastrat (KPK) Mohon Tunggu... Dokter - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Kumpulan intisari berita aktual // Ditulis oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022 // Narahubung: Jansen (ID line: jansenjayadi)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mental Health 2.0

30 Oktober 2020   20:11 Diperbarui: 30 Oktober 2020   20:38 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: McManus MR. 10 Strangest Mass Hysterias [Internet]. 2016 [cited 2020 Oct 30]. Available from: https://history.howstuffworks.com/historical-events/10-strangest-mass-hysterias.htm

Mass psychogenic illness adalah masalah serius. Ini bisa timbul karena adanya pemimpin persuasif yang menonjol, yang bisa meyakinkan anggotanya dengan setiap pernyataannya meskipun bisa saja termasuk logical fallacy.

Sebuah titik besar, dapat menimbulkan sebuah garis panjang.[2] Contoh kasus yang terjadi adalah ketika pada 1962, di Tanzania, seorang gadis kecil tiba-tiba tertawa di asramanya dan tidak berhenti-berhenti. Ketawa dari gadis ini kemudian menghasilkan sebuah fenomena "laughing epidemic" di sekolahnya. Bahkan, hal ini memaksa sekolahnya diliburkan.[3]

Contoh kasus lainnya adalah ketika bumi kita nyaris mengalami kepunahan. Hal ini terjadi pada 3 Juni 1980, ketika adanya alarm palsu serangan nuklir dari Rusia yang ditujukan kepada Amerika Serikat. Setelah ditelusuri, alarm palsu ini berasal dari malfungsi sensor komputer sistem pertahanan Amerika Serikat. Untung saja, pada saat itu, Amerika Serikat tidak gegabah dan melakukan serangan balik nuklir ke Rusia. Jika iya, sudah pasti punah kita sekarang.[4]

Mass psychogenic illness, dalam beberapa kasus, ditemukan pula dapat "menular" melalui media sosial. Pada tahun 2006, seorang remaja di Portugal datang ke rumah sakit dengan keluhan pusing, ruam, dan kesulitan bernafas. Dokter tidak menemukan penyebab fisik dari gejala yang dialami pasien.

Menariknya, beberapa penelitian menemukan adanya fakta menarik di mana ada persamaan antara gejala remaja ini dan gejala seorang tokoh dalam opera sabun yang populer pada masa itu.

Kasus terbaru ada pada tahun 2012 ketika ada seorang perempuan yang mendapati memiliki gejala sama seperti gejala sindrom Tourette, seperti sentakan tak terkendali di bagian tubuhnya. Dia mendokumentasikan gejalanya ini dengan video dan diunggah ke YouTube. Video perempuan ini viral dan beberapa orang mulai merasakan hal yang sama seperti yang dialami perempuan ini. Ternyata, perempuan ini mengaku mulai mengalami gejala mirip sindrom Tourette ini setelah membaca sebuah cerita seseorang di Facebook.[3]

Meskipun banyak kasus sempat dihubung-hubungkan dengan mass psychogenic illness, korelasi antara kedua hal ini masih sangat diperdebatkan. Meskipun demikian, pernyataan barusan menuntun kita ke suatu kalimat bijak bahwa menjaga kesehatan mental kita sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik dan setiap hal yang kita persepsikan akan mempengaruhi kesejahteraan kita. Penting untuk setiap dari kita tetap berpikir kritis dan menjaga healthy skepticism agar kita tidak terjerumus ke epidemi gila yang tak jarang mematikan: histeria massa / mass hysteria / mass psychogenic illness.[3]

Kesehatan Mental di Era Digital

Pernah merasa lelah walau tidak melakukan hal apapun?

Ya, di sisi lain, wajar jika kadang kita merasakan hal tersebut, terutama pada era yang sangat kaya akan informasi seperti pada detik ini. Ketika merasakan lelah secara emosional, kita dapat merasakan kelelahan yang berlebihan baik secara mental maupun fisik. Umumnya pada saat ini, rasa overwhelmed dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya, di mana seseorang merasa terbebani oleh berbagai faktor dalam hidupnya. Mungkin karena terjadi penyerapan informasi yang terlalu banyak yang tidak jelas fungsinya. Mungkin karena mereka tidak benar-benar menyeimbangkan self-care dengan tuntutan hidup. Mungkin karena anggapan bahwa mereka tidak memiliki sama sekali kendali atas hidup mereka. [5,6]

Terdapat hal yang dapat dan tidak dapat kita kendalikan dalam hidup. Kita seringkali ingin mengontrol lingkungan kita. Hal ini merupakan bentuk dari keinginan untuk memegang kendali atas apa yang tak dapat seseorang kendalikan yang dapat berujung pada anxiety. Khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat kendalikanmisalnya keadaan ekonomi atau perilaku orang lainakan menguras kesehatan mental yang seharusnya sangat dibutuhkan dalam kondisi terbaiknya. Semakin mencoba mengendalikan sesuatu di sekitar, semakin tinggi tingkat kekhawatiran seseorang. Hal ini merupakan lingkaran setan untuk diputuskan anxiety mencoba mendapatkan kendali gagal anxiety repeat. [6]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun