Mohon tunggu...
Kertas Putih Kastrat (KPK)
Kertas Putih Kastrat (KPK) Mohon Tunggu... Dokter - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Kumpulan intisari berita aktual // Ditulis oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022 // Narahubung: Jansen (ID line: jansenjayadi)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mental Health 2.0

30 Oktober 2020   20:11 Diperbarui: 30 Oktober 2020   20:38 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: McManus MR. 10 Strangest Mass Hysterias [Internet]. 2016 [cited 2020 Oct 30]. Available from: https://history.howstuffworks.com/historical-events/10-strangest-mass-hysterias.htm

"Are you okay?"

Pertanyaan di atas mungkin terlihat sepele. Akan tetapi, apakah kalian benar baik-baik saja?

Kita seringkali dibohongi oleh otak kita. Otak kita, bisa dibilang, adalah pembohong ulung bagi kita. Jadi, siapa yang disalahkan ketika kita dibohongi? Tentu kita juga bersalah. Namun, jangan takut.

Manusia adalah mesin pendeteksi kebohongan yang buruk. Seakan-akan, percaya adalah bagian dari insting natural manusia. Bahkan, meskipun ada seseorang yang melakukan kebohongan kepada kita sebanyak 50% kali dari seluruh tingkah lakunya, kita akan memiliki peluang untuk tetap memercayainya sebanyak >0,5.

Selain setting-an awal manusia yang cenderung mempercayai satu sama lain, kemalasan kognitif dan kelemahan psikologis juga merupakan alasan kenapa kita sering dibohongi. Secara kognitif, kita cenderung mempercayai apa yang menguntungkan bagi kita sehingga terkadang kita malas menggali informasi mengenai kebenaran suatu fakta.

Secara psikologis, kita cenderung terpengaruh oleh hal-hal yang seakan-akan menguntungkan bagi kita, seperti diskon toko. Cara untuk meminimalisasi kebohongan adalah berpikir kritis dan meningkatkan healthy skepticism.[1]

Groupthink dan Mass Psychogenic Illness

"Tingkatan benci paling tinggi adalah membenci tanpa mengetahui penyebabnya. Dan, tidak peduli."

Pernahkah kalian mengalami kondisi di mana satu peer-group kalian mengalami panik secara bersamaan dan mungkin penyebabnya adalah hal yang "little-or-no" / sedikit atau tidak sama sekali serius?

Fenomena ini dapat dikatakan sebagai sebuah hasil dari groupthink. Groupthink adalah fenomena yang terjadi ketika sebuah kelompok orang berunding dan menghasilkan sebuah opini yang sesuai dengan konsensus kelompok, bukan melalui sebuah "kajian ilmiah yang kritis". Dalam tingkatan ekstrem, histeria massa atau yang di dunia kedokteran dikenal sebagai mass psychogenic illness adalah contoh dari hasil groupthink.[2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun