Mohon tunggu...
Kertas Putih Kastrat (KPK)
Kertas Putih Kastrat (KPK) Mohon Tunggu... Dokter - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Kumpulan intisari berita aktual // Ditulis oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022 // Narahubung: Jansen (ID line: jansenjayadi)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kontroversi Vaksin Coronavirus, Valid Kah?

1 Mei 2020   21:20 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:37 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun begitu, beliau mengakui bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi dengan teknologi baru dan jumlah uang yang digelontorkan untuk pengembangan vaksin ini. [9,10] Akan tetapi, hal yang perlu diingat adalah dalam kondisi pandemi ini, tentu peneliti-peneliti bekerja dengan sangat cepat dan dengan bantuan dana yang sangat besar. Pada kondisi umum, untuk mencapai fase tes klinik 1, seperti yang sudah dicapai oleh vaksin COVID-19 buatan Inovio tersebut, diperlukan waktu 3--6 tahun. [8] Vaksin COVID-19 mencapai fase tersebut dalam waktu 83 hari. Dr. Kate Broderick, wakil presiden Research & Development pada Inovio Pharmaceuticals, mengatakan bahwa estimasi waktu yang diperlukan sebelum vaksin dapat digunakan secara legal adalah 12 hingga 18 bulan. Mengingat Inovio juga pernah membuat vaksin virus Zika dalam waktu 7 bulan pada tahun 2016, dengan bantuan dana dan tingkat fokus terhadap pembuatan vaksin COVID-19 saat ini, sepertinya tenggat waktu 1 tahun hingga 18 bulan adalah hal yang cukup masuk akal walaupun tentu terdapat perbedaan antara virus Zika dan virus SARS-CoV-2. [11]

Alasan kedua, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Italia menemukan bahwa SARS-CoV-2 merupakan virus yang relatif lambat untuk bermutasi. [12] Pada penelitian lain di Tiongkok, ditemukan bahwa virus SARS-CoV-2 sudah mengalami mutasi menjadi 2 tipe virus. Akan tetapi, hal tersebut dibantah oleh Nathan Grubaugh, seorang ahli epidemiologi dari Yale School of Public Health. Selain karena jumlah kasus yang relatif kecil, beliau mengatakan bahwa mutasi tersebut tidak akan memiliki pengaruh apa-apa terhadap fungsi dari virus itu sendiri. Pada akhirnya, beliau mengatakan bahwa virus yang bermutasi ini masih memiliki kode genetik yang sangat mirip sehingga mutasi ini tidak akan memengaruhi pembuatan vaksin baru. [13] Namun, pada perkembangan terbaru, peneliti di Cina menemukan bahwa terdapat 33 mutasi yang sudah terjadi pada virus SARS-CoV-2. Mereka memperingatkan pihak pengembang vaksin untuk mempertimbangkan perkembangan ini untuk menghindari kegagalan dalam pembuatan vaksin. [14] Secara khusus, para peneliti harus mempertimbangkan jenis vaksin yang akan dibuat, karena protein yang diserang oleh tipe vaksin yang sedang dikembangkan sudah terbukti mengalami mutasi. Hal ini tentu memunculkan kemungkinan kurang efektifnya vaksin yang sedang dikembangkan. [15] Akan tetapi, peneliti pun sudah mempertimbangkan hal ini. Hannu Rajaniemi, seorang peneliti Helix Nano Lab, mengatakan bahwa pembuatan vaksin akan memperhitungkan kemungkinan berbagai mutasi dari virus. [16] Pada akhirnya, memang terdapat 2 kemungkinan dalam pembuatan vaksin COVID-19 ini, yaitu virus tidak dapat menghindari vaksin dan virus dapat menghindari vaksin karena mutasi yang ada. Meskipun begitu, para peneliti juga sudah mempertimbangkan kemungkinan mutasi tersebut dan mengingat rendahnya tingkat mutasi bagian protein yang menjadi sasaran vaksin, sejauh ini dapat dikatakan bahwa pembuatan vaksin ini masih pada jalan yang benar. [17]

Teori Konspirasi Vaksin Corona Bill Gates

Terakhir, untuk alasan ketiga, Bill Gates tidak pernah mengatakan akan menanamkan microchip dalam tubuh penerima vaksin. Sebenarnya, kontroversi ini pertama muncul pada tanggal 18 Maret 2020, ketika pada wawancara Ask Me Anything (AMA) yang dilakukan dengan media Reddit, ia mengatakan bahwa negara-negara memerlukan "sertifikat digital" dalam rangka memantau penduduknya dalam hal status vaksinasi mereka. Kemudian, website Biohackinfo mempublikasikan sebuah artikel berjudul "Bill Gates will Use Microchip Implants to Fight Coronavirus". Artikel tersebut secara spekulatif mengklaim bahwa Bill Gates merujuk pada sebuah studi tentang tato kuantum--tinta tembus pandang yang dapat bertahan 5 tahun dan dibaca oleh gawai--yang sedang dilakukan oleh Bill and Melinda Gates Foundation dalam rangka pemantauan vaksinasi tersebut. Kemudian, pada 21 Maret 2020, akun YouTube Law of Liberty membuat sebuah video yang mengamini artikel tersebut dan membandingkan tato kuantum tersebut dengan "Mark of Satan" yang apabila merujuk kepada Alkitab menandakan bahwa Bill Gates adalah seorang antikristus. [18]

Akan tetapi, klaim tersebut sudah dibantah oleh pembuat studi tentang tato kuantum tersebut. Ia mengatakan bahwa tato kuantum dibuat untuk memantau riwayat vaksinasi seseorang dan tidak memiliki kemampuan untuk melacak pergerakan manusia. Bahkan, tato kuantum tersebut hanya bisa dideteksi dalam jarak kurang dari satu kaki. Selain itu, Dr. Georges Benjamin, direktur eksekutif dari American Public Health Association juga mengatakan bahwa sejauh ini ia belum mengetahui keberadaan sebuah microchip yang cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam partikel vaksin. Ia juga mengatakan bahwa sertifikat digital ini sama sekali bukan sebuah ide tentang nanopartikel. [18]

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa klaim mantan Menteri Kesehatan RI 2004--2009 tersebut tidak cukup sahih. Argumen-argumen yang dikatakan oleh beliau kebanyakan merupakan kalimat yang tidak memiliki dasar yang cukup kuat. Meskipun begitu, melihat kondisi vaksin yang sepertinya baru akan berhasil dibuat sekitar 1 tahun hingga 18 bulan lagi, memang tidak bijak apabila terlalu mengharapkan vaksin sebagai solusi dari pandemi COVID-19 ini. Solusi yang terbaik untuk dilakukan saat ini tetaplah berusaha memutus rantai penyebaran virus dengan penerapan physical distancing secara disiplin dan pemberlakuan kebijakan-kebijakan yang mendukung, seperti karantina wilayah, karantina rumah, dan PSBB.

OLEH: Christopher Christian

Referensi:

  1. Ihsanuddin. Fakta lengkap kasus pertama virus corona di Indonesia [Internet]. Jakarta: KOMPAS.com; 2020 Mar 3 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-pertama-virus-corona-di-indonesia?page=all
  2. INOVIO Pharmaceuticals, Inc. Inovio initiates phase 1 clinical trial of its COVID-19 caccine and plans first dose today [Internet]. USA: INOVIO Pharmaceuticals, Inc.; 2020 Apr 6 [cited 2020 Apr 24]. Available from: http://ir.inovio.com/news-and-media/news/press-release-details/2020/INOVIO-Initiates-Phase-1-Clinical-Trial-Of-Its-COVID-19-Vaccine-and-Plans-First-Dose-Today/default.aspx
  3. Bill & Melinda Gates Foundation. Polio: strategy overview [Internet]. USA: Bill & Melinda Gates Foundation; [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.gatesfoundation.org/what-we-do/global-development/polio
  4. Foley KE. Bill Gates is donating $12 million to help develop a universal flu vaccine [Internet]. Boston: Quartz Media, Inc.; 2018 Apr 28 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://qz.com/1263599/bill-gates-is-donating-12-million-to-help-develop-a-universal-flu-vaccine/
  5. Handley P. Gates Foundation says we'll need to work together to vaccinate 7 billion people [Internet]. Australia: ScienceAlert Pty. Ltd.; 2020 Apr 18 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.sciencealert.com/vaccinating-billions-will-require-the-whole-globe-to-work-together-says-gates-foundation
  6. Bill & Melinda Gates Foundation. Bill & Melinda Gates Foundation expands committment to global COVID-19 response, calls for international collaboration to protect people everywhere from the virus [Internet]. Seattle: Bill & Melinda Gates Foundation; 2020 Apr 15 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.gatesfoundation.org/what-we-do/global-development/polio
  7. Salim HJ. Cek fakta: Eks Menkes Siti Fadilah Supari sarankan RI tidak pakai vaksin COVID-19 Bill Gates? [Internet]. Jakarta: Liputan6.com; 2020 Apr 22 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4233872/cek-fakta-eks-menkes-siti-fadilah-supari-sarankan-ri-tidak-pakai-vaksin-covid-19-bill-gates#
  8. The College of Physicians of Philadelphia. Vaccine development, testing, and regulation [Internet]. Philadelphia: The College of Physicians of Philadelphia; 2018 Jan 17 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.historyofvaccines.org/content/articles/vaccine-development-testing-and-regulation
  9. Akpan N. Why a coronavirus vaccine could take way longer than a year [Internet]. Washington DC: National Geographic Partners, LLC.; 2020 Apr 10 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.nationalgeographic.com/science/2020/04/why-coronavirus-vaccine-could-take-way-longer-than-a-year/
  10. Waller H, Paoli LD. Bill Gates's coronavirus vaccine could be ready in 12 months [Internet]. Jakarta: The Jakarta Post; 2020 Apr 27 [cited 2020 May 1]. Available from: https://www.thejakartapost.com/life/2020/04/27/bill-gatess-coronavirus-vaccine-could-be-ready-in-12-months.html
  11. Chiaramonte P, Bertorelli A. Possible coronavirus vaccine enters human testing trial at 'unprecedented speed' [Internet]. USA: NYP Holdings; 2020 Apr 23 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://nypost.com/2020/04/23/coronavirus-vaccine-enters-human-testing-trial/
  12. Etherington D. New coronavirus research suggests vaccines developed to treat it could be long-lasting [Internet]. USA: TechCrunch Inc.; 2020 Mar 25 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://techcrunch.com/2020/03/25/new-coronavirus-research-suggests-vaccines-developed-to-treat-it-could-be-long-lasting/
  13. Saplakoglu Y. How fast can the coronavirus mutate? [Internet]. New York: Future US, Inc.; 2020 Mar 6 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.livescience.com/coronavirus-mutations.html
  14. Mercer D. Coronavirus: Scientists in China find 33 mutations of virus in warning to vaccine developers [Internet]. United Kingdom: Sky News; 2020 Apr 22 [cited 2020 May 1]. Available from: https://news.sky.com/story/coronavirus-has-mutated-into-more-than-30-strains-say-scientists-in-china-11976380
  15. Jia Y, Shen G, Zhang Y, Huang K, Ho H, Hor W, Yang C, et al. Analysis of the mutation dynamics of SARS-CoV-2 reveals the spread history and emergence of RBD mutant with lower ACE2 binding affinity. 2020 Apr 11; available from: https://doi.org/10.1101/2020.04.09.034942
  16. Clifford C. What it's like to invent a coronavirus vaccine in the middle of a pandemic [Internet]. Consumer News and Business Channel; 2020 Apr 24 [cited 2020 May 1]. Available from: https://www.cnbc.com/2020/04/24/what-it-is-like-to-invent-a-covid-19-vaccine-during-pandemic.html
  17. Lash N, Schlossberg T. The coronavirus is mutating. What does that mean for a vaccine? [Internet]. New York: The New York Times; 2020 Apr 16 [cited 2020 May 1]. Available from: https://www.nytimes.com/interactive/2020/04/16/opinion/coronavirus-mutations-vaccine-covid.html
  18. Lytvynenko J. Here's a timeline of how a Bill Gates reddit AMA turned into a Coronavirus vaccine conspiracy [Internet]. New York: Buzzfeed Inc.; 2020 Apr 18 [cited 2020 Apr 24]. Available from: https://www.buzzfeednews.com/article/janelytvynenko/conspiracy-theorists-are-using-a-bill-gates-reddit-ama-to

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun