Mohon tunggu...
Kertas Putih Kastrat (KPK)
Kertas Putih Kastrat (KPK) Mohon Tunggu... Dokter - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Kumpulan intisari berita aktual // Ditulis oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022 // Narahubung: Jansen (ID line: jansenjayadi)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kali Item dan Layakkah Indonesia sebagai Tuan Rumah Asian Games 2018?

5 Agustus 2018   17:46 Diperbarui: 5 Agustus 2018   19:54 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali Sentiong atau yang dikenal dengan Kali Item. Kali Sentiong ini memiliki sejarah panjang, sempat menjadi sumber air bagi warga sekitar sejak tahun 70-an. Namun seiring berjalannya waktu, dimana produksi limbah semakin banyak dan juga pertumbuhan penduduk di daerah Kemayoran semakin pesat maka sampah semakin banyak menumpuk di Kali tersebut dan membuat warnanya berubah semakin hitam pekat. Hampir semua lumpur dan juga endapan sampah pada Kali Item berasal dari limbah rumah tangga dan juga industry pembuatan tahu dan tempe.

Kotornya Kali Sentiong sudah menjadi sebuah permasalahan yang sudah ada sejak lama, namun akhir-akhir nama Kali Item kembali menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan. Kali Item yang memang sudah lama mengeluarkan bau yang pekat dan sangat menyengat ternyata juga membawa permasalahan baru yaitu tepatnya di saat menjelang Asian Games 2018.

Kali Item yang lokasinya berdekatan dengan Wisma Atlet sebagai tempat pemondokan bagi para kontingen dan juga officials 45 negara tersebut tentunya menimbulkan ketidaknyamanan. Pasalnya, hal ini memicu kontroversi yang mempertanyakan kesiapan dari Indonesia sebagai tuan rumah dari salah satu ajang internasional paling bergengsi se-Asia tersebut.

Berbagai cibiran dan kritik terus berdatangan terutama yang berasal dari media sosial, bukan hanya dari warganet negeri sendiri namun juga dari warganet luar negeri terutama yang negaranya ikut berlaga dalam Asian Games tersebut, kebanyakan sangat menyayangkan kondisi yang terjadi menjelang acara bergengsi tersebut. Hal tersebut yang membuat Pemprov DKI Jakarta merasa "gerah" dan mengambil aksi yang menimbulkan pro kontra di masyarakat.

Pemprov DKI memutuskan untuk menutup Kali Item menggunakan jaring hitam halus dengan tujuan mengurangi bau menyengat dari Kali Item. Jaring sepanjang 680 meter digunakan memakan anggaran sebesar Rp580 juta. Namun tindakan tersebut menjadi bumerang bagi Pemprov DKI, banyak masyarakat menyayangkan langkah yang diambil tersebut merupakan sebuah kebijakan "instan".

Langkah yang diambil dianggap tidak menyelasaikan masalah sebenarnya yaitu kotornya Kali item, masyarakat menginginkan langkah yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama seperti halnya membersihkan Kali Item.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah pusat pun tidak tinggal diam. Berbagai Upaya dilakukan di antaranya yaitu dengan cara "mengganti" air di Kali Item dari aliran lain. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Air dan Sumber Daya "mengalirkan" air ke Kali Sentiong melalui pembukaan pintu air Gang Kelor. Air yang dialirkan berasal dari Bendung Katulampa, Bogor yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Item dengan hilir di Kali Sunter.

Firdaus Ali selaku Staf Khusus Menteri PUPR menyampaikan kritik terhadap langkah yang diambil Pemprov DKI berbahaya, hal tersebut karena menutup Kali Item dengan jaring tipis dapat mengurangi oksigen yang masuk sehingga mempercepat pembentukan gas metana yang berbahaya dan mudah meledak.

Upaya lain yang juga dilakukan oleh Lions Club Indonesia sebagai organisasi nirlaba sosial berupa aksi menyebarkan mikroorganisme dengan teknik coagulant dan flocculant untuk membersihkan Kali Item. Mikroorganisme ditebar dengan memanfaatkan teknologi alat nano bubble yang disediakan oleh LIPI. Upaya tersebut baru akan rampung dan dapat dilakukan setidaknya pada bulan September mendatang dengan estimasi anggaran sekitar Rp200 juta.

Tawaran lain juga datang dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin untuk membantu Pemprov DKI untuk membersihkan Kali Item. Menurutnya, lokasi lain yaitu Palembang yang nantinya juga bertindak sebagai tuan rumah Asian Games tersebut sudah sangat siap. Sungai-sungai serta wilayah perkotaan di Kota Palembang sudah dipercantik dan siap menerima para tamu Asian Games 2018. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Anis karena menurutnya Pemprov Sumsel belum memiliki pengalaman dalam berhadapan dengan kali yang kotor seperti di Jakarta.

Pada akhirnya, yang harus dijadikan renungan kita bersama adalah bahwasanya masih banyak kekurangan dalam tubuh Indonesia dan sudah sepatutnya sebagai sebuah bangsa yang beradab untuk tetap introspeksi diri terhadap kemungkinan perbaikan di masa yang akan datang, untuk mencegah hal-hal serupa agar tidak terulang kembali dan tetap menjaga nama baik dan harga diri NKRI.

M.F.R

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun