Mohon tunggu...
A A
A A Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pria kelahiran 1991. Yang percaya dengan menulis, kita dapat berbagi segalanya. Kita dapat bertukar isi kepala, dan juga dapat melihat indahnya mimpi-mimpi dari setiap tulisan kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibunuh atau Tersiksa, Pilihanmu ?

18 April 2015   09:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa hanya ini pilihan nya?

Keduanya tak ada yang menyenangkan, yang pertama aku sudah jelas akan mati dan pilihan berikutnya "Tersiksa"

Aaaah...

Kurasa ini lebih mengerikan dibanding mati.

Harus mengalami sakit yang berkelanjutan entah ujungnya dimana dan akhirnya aku akan mati sebelum tua ataupun bahagia menjelang mati, itu lebih menakutkan

Lusuh...

Harapan ini baru saja lahir, haruskah ia mati muda ?

Tidak...

Harapan ini harus tetap hidup, daun nya boleh layu dan berjatuhan

Tapi akarnya harus tetap hidup

Tak peduli musim kemarau datang, kupu - kupu tak mau hinggap,

Harapan tetap harapan

Ia boleh di siksa,

Ia boleh di bunuh,

Tapi ia tak boleh mati muda

"Mati bukan nyawa, tersiksa bukan fisik"

Aku manusia tanpa topeng #A_A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun