Mohon tunggu...
A A
A A Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pria kelahiran 1991. Yang percaya dengan menulis, kita dapat berbagi segalanya. Kita dapat bertukar isi kepala, dan juga dapat melihat indahnya mimpi-mimpi dari setiap tulisan kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

21 Januari

21 Januari 2014   21:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi kini tak ada lagi yang bisa di bakar...

Aku berharap tubuh ini masih bisa bertahan sampai esok...

Esok dimana aku bisa merasakan kehangatan mentari...

Atau esok dimana aku tak dapat bergerak lagi...

Hanya menunggu dan berharap ada seorang mengetuk pintuku dengan tangannya...

Dan memberikan sedikit belas kasihnya untukku...

Belas kasih untuk seorang yang telah tumbang

Dimakan harapan yang sia sia...

Digerogoti keputusasaan...

Kehilangan semangat juang...

Terima kasih tuhan telah memperkenalkan dunia ini kepadaku

A_A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun