Mohon tunggu...
Kerly
Kerly Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Citra Berkat Citra Raya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

HAARP, Mesin Pembuat Bencana?

4 Februari 2022   19:22 Diperbarui: 4 Februari 2022   19:27 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

High-Frequency Active Auroral Research Program atau yang biasa disebut HAARP merupakan salah satu terapan dari sains modifikasi cuaca atau geo engineering. 

Cara kerja mesin ini adalah dengan menstimulasi ionosfer secara artifisial. Dari kabar yang beredar, dengan melakukan ini maka manusia dapat merekayasa bencana alam dan mempengaruhi pikiran manusia seperti hipnosis, bahkan sebagian orang percaya bahwa bencana alam yang terjadi belakangan ini merupakan ulah dari HAARP, apakah benar rumor tentang hal itu?

Rumor tentang adanya teknologi yang dapat merekayasa cuaca ini berasal dari sumber yang dapat dipercaya, berbagai dokumen yang kredibel juga membahas tentang adanya program pengembangan teknologi pengubah cuaca ini. Teknologi rekayasa cuaca sudah bukan hal yang baru, hal ini sudah pernah dilakukan oleh Amerika Serikat pada perang Vietnam untuk meredam serangan gerilya dari para Vietcong. 

Rekayasa cuaca juga pernah dilakukan oleh China pada pembukaan Olimpiade Beijing tahun 2008, pada saat itu China menembakkan ratusan roket ke udara untuk mencegah hujan turun karena olimpiade yang diselenggarakan adalah olimpiade musim panas, nyatanya pada saat itu tidak turun hujan sama sekali.

Banyak penganut konspirasi beranggapan bahwa HAARP dapat merekayasa bencana alam, apakah benar bisa begitu? Fasilitas HAARP sendiri terdiri dari banyak antena radio yang dapat menembakkan gelombang frekuensi rendah ataupun tinggi ke atmosfer bumi. 

Gelombang yang ditembakkan ini kemudian akan membuat ionosfer menjadi hangat dan memantul ke bumi sehingga menciptakan awan dan memanipulasi cuaca disekitar. 

Mereka percaya bahwa jika ingin membuat hujan ataupun badai maka gelombangnya ditembakkan ke atmosfer, jika ingin membuat tsunami maka gelombangnya ditembakkan ke laut, dan jika ingin membuat gempa maka gelombangnya ditembakkan ke tanah.

HAARP sudah terbukti nyata dan dikembangkan, tapi belum tentu sudah bisa digunakan. Besar energi yang dapat dihasilkan oleh HAARP adalah sebesar 3,6 juta watt, jika dibangdingkan dengan antena radio memang terasa perbedaan yang besar tapi apakah daya sebesar 3,6 juta watt itu cukup untuk merekayasa bencana alam? 

Belum tentu, sampai sekarang tidak ada kepastian tentang berapa banyak energi yang diperlukan untuk mengaktifkan HAARP juga asal sumber daya untuk mengaktifkan HAARP. 

Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik di dunia, HAARP memiliki daya yang sangat lemah, dibutuhkan energi 1000x lebih besar untuk menciptakan energi yang cukup untuk merekayasa cuaca dalam skala besar.

Kita dapat menyimpulkan bahwa memang benar adanya teknologi pengubah cuaca HAARP namun belum ada kepastian apakah sudah bisa digunakan atau belum untuk mengubah cuaca dalam skala besar. 

Semaju apapun teknologi, pasti akan ada batasnya. Sama seperti HAARP yang membutuhkan energi yang sangat banyak untuk mengubah cuaca secara masif. Mungkin HAARP masih belum bisa digunakan sekarang, tapi mungkin saja bisa digunakan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun