Mohon tunggu...
Keneisha
Keneisha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Respon Masyarakat Atas Keberadaan Mobil Listrik di Indonesia

6 Januari 2025   22:37 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SPKLU yang berada di halaman kantor PLN UP3 Gresik, di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Gresik, Jawa Timur. (sumber: KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Pernahkah kamu melihat kendaraan berukuran agak kecil seperti wuling di jalanan? Biasanya kendaraan seperti itu ga bersuara seperti mesin mobil lainnya.

Kendaraan semacam itu tidak menggunakan mesin seperti mobil lain dengan bahan bakar bensin. Melainkan dengan baterai yang diisi dengan listrik.

Kendaraan berlistrik atau Electric Vehicle adalah kendaraan yang menggunakan motor listrik dan baterai untuk digerakkan mesinnya. Kendaraan berlistrik tidak menghasilkan emisi gas buang. Dengan begitu, kendaraan berlistrik menjadi ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil

Beberapa merk kendaraan berlistrik di antaranya seperti  Wuling, BYD, Volvo, Hyundai, BMW, dan Tesla.

Banyaknya mobil listrik yang berkeliaran di Indonesia, menuai respon dari masyarakat. 

Banyak yang setuju dengan adanya mobil berlistrik di Indonesia. Mobil listrik tidak mengeluarkan suara bising dan dapat mengurangi polusi suara. Dengan menggunakan baterai untuk mesinnya juga dapat mengurangi jejak karbon. Selain itu harga untuk pengisian baterai mobil listrik terjangkau murah.

“Biaya charge mobil listrik di rumah terhitung cukup murah. Karena harga per kWh yang diterapkan PLN tetap berada di kisaran Rp1.445 hingga Rp1.700. Namun untuk harga pengisian di SPKLU dapat berbeda-berbeda tergantung penyedia dan layanan yang digunakan, namun rata-rata berkisar antara Rp1.650 - Rp2.475 per KWh.” dilansir dari wulling.id

“Biaya layanan untuk fast charging sebesar Rp25 ribu per pengisian, sedangkan untuk ultrafast charging sebesar Rp57 ribu per pengisian.” dilansir dari cnnindonesia.com

Namun, banyak juga masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan mobil listrik. Beberapa masyarakat tidak sadar adanya mobil listrik di sekitarnya saat sedang berkendara karena tidak adanya suara dari mesin mobil tersebut. Selain itu stasiun pengisian daya untuk mobil listrik belum sepenuhnya ada di seluruh wilayah Indonesia yang menyebabkan keterbatasan jarak tempuh. 

Mobil listrik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk masyarakat Indonesia jika fasilitas yang disediakan memadai.  Selain itu, penggunaan mobil listrik dianjurkan karena dapat membantu dalam mengurangi polusi yang berasal dari banyak kendaraan di Indonesia. Dengan begitu Indonesia juga dapat mengikuti perkembangan teknologi dalam transportasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun