"Memang benar kan? Senin kamu sekolah", Mila membernarkan ucapan Heri.
"Bukan itu yang aku maksudkan ..."
"Udah, tenang aja.Urusan kebutuhan dan keperluan sekolahmu udah mama dan papa siapkan.Pokoknya lengkap deh semuanya", Mila mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Ma ..."
"Sekarang kamu habiskan makananmu ya sayang. Jangan dibiarkan sisa apalagi tidak dimakan sama sekali. Nanti mubadzir.Terus dimakan sama syetan", bujuk Heri.
"Pa ..."
"Lisa, habiskan makananmu ya, nak.Nanti mama dan papa pikirkan tentang hari yang kamu maksud itu", Mila ikut membujuknya.
Malam berganti pagi.Dewi malam bertukar menjadi sinar raja siang yang menghangatkan dengan cahanya.Langit membiru terang.Siap menemani aktivitas makhluk di bumi.Bunga -- bunga bermekaran.Burung -- burung pun saling bersahutan sembari terbang kesana -- kemari.Menyambut pagi dengan berseri -- seri.
Tapi iu semua berbanding terbalik dengan Lisa. Ia sam sekali tak menunjukan semnagat pagi. Hanya duduk terdiam di kamar.Menatap cermin sembari menyisir rambutnya perlahan.Melamun. Namun entah apa yang di lamunkannya. Aura yang terpancar begitu datar darinya. Tidak ada senyuman sama sekali. Hanya terdiam dengan tatapan kosong.
"Tok tok tok!"
"Lisa ..."