Apa lebih baik menjadi patung saja?
Atau benda mati yang tidak mengeluarkan sedetik pun suara dan pergerakan ?
 .....
      "Ah ... aku bingung kelanjutannya!", Ketrin menghentikan pekerjaannya sejenak.
      Dia masih termenung diteras rumahnya.Secangkir teh hangat belum juga diseruputnya.Hawa dingin akibat hujan deras masih menyelimutinya.Awan hitam pekat ditemani suara gemuruh menambah kengerian.Tapi, dia masih mematung tak beranjak.Tatapan matanya kosong seketika.Hanya tangan mungilnya yang masih menggerak -- gerakkan bolpoin berharap mendapatkan inspirasi.
      "Duwaarrr!"   Guntur itu memecahkan konsentrasinya.Pikirannya kabur dikejutkannya.
      "Yah ... jadi lupa aku mau nulis apa! Gara -- gara suara geluduk itu, sih ....", Ketrin mengeluh pelan.
      Akhirnya ia beranjak. Memasuki ruang pribadinya.Melanjutkan pekerjaannya.Buku -- buku yang masih berserakan dimeja dirapikannya.Ia pun terduduk. Hening seketika.Seluruh tubuhnya kembali kaku. Tak bergerak sama sekali. Ia seperti me mikirkan sesuatu yang seolah - olah melesat secara tiba -- tiba di otaknya.Â
      "Halo.Kamu dimana? Oke,aku kesana. Sampai ketemu", Ketrin mengangkat telepon dari temannya.
      Ia pun tersenyum tipis. Lalu, mempercepat langkahnya.Tak sabar untuk menemui sahabat lamanya.
      "Orang gila ... orang gila ... orang gila ...", tiba -- tiba dua anak kecil menyerunya.