Mohon tunggu...
Keristin Oktalia
Keristin Oktalia Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswi Stikom Bandung

penulis naskah film, novel, puisi, lirik lagu,dll

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Aku Berekspresi

4 Agustus 2018   20:02 Diperbarui: 4 Agustus 2018   20:16 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa lebih baik menjadi patung saja?

Atau benda mati yang tidak mengeluarkan sedetik pun suara dan pergerakan ?

 .....

           "Ah ... aku bingung kelanjutannya!", Ketrin menghentikan pekerjaannya sejenak.

            Dia masih termenung diteras rumahnya.Secangkir teh hangat belum juga diseruputnya.Hawa dingin akibat hujan deras masih menyelimutinya.Awan hitam pekat ditemani suara gemuruh menambah kengerian.Tapi, dia masih mematung tak beranjak.Tatapan matanya kosong seketika.Hanya tangan mungilnya yang masih menggerak -- gerakkan bolpoin berharap mendapatkan inspirasi.

            "Duwaarrr!"    Guntur itu memecahkan konsentrasinya.Pikirannya kabur dikejutkannya.

            "Yah ... jadi lupa aku mau nulis apa! Gara -- gara suara geluduk itu, sih ....", Ketrin mengeluh pelan.

            Akhirnya ia beranjak. Memasuki ruang pribadinya.Melanjutkan pekerjaannya.Buku -- buku yang masih berserakan dimeja dirapikannya.Ia pun terduduk. Hening seketika.Seluruh tubuhnya kembali kaku. Tak bergerak sama sekali. Ia seperti me mikirkan sesuatu yang seolah - olah melesat secara tiba -- tiba di otaknya. 

            "Halo.Kamu dimana? Oke,aku kesana. Sampai ketemu", Ketrin mengangkat telepon dari temannya.

            Ia pun tersenyum tipis. Lalu, mempercepat langkahnya.Tak sabar untuk menemui sahabat lamanya.

            "Orang gila ... orang gila ... orang gila ...", tiba -- tiba dua anak kecil menyerunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun