Mohon tunggu...
Kerisnarendra
Kerisnarendra Mohon Tunggu... -

Hanya seorang pekerja yang suka mengamati sesuatu dan kini berusaha menuangkannya dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak-jejak Reklamasi di Bali

19 Oktober 2016   10:20 Diperbarui: 21 Oktober 2016   16:01 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kawasan pesisir selatan teluk Benoa pada tahun 2015.

Belakangan ini masyarakat Bali sering disuguhi demonstrasi Bali Tolak Reklamasi, bahkan dukungan Bali Tolak Reklamasi menyeruak dari pelosok desa hingga ke seberang samudra. Berdasarkan berita berita di media masa dan elektronik, menurut penulis tuntutan mereka adalah menolak pembangunan properti atau pemukiman di sekitar perairan dangkal termasuk hutan mangrove teluk Benoa. Menolak perubahan fungsi perairan dangkal teluk Benoa menjadi pemukiman.

Jumlah demonstran Bali Tolak Reklamasi pun makin hari makin banyak, mulai dari orang tua sampai anak anak, mulai dari pusat kota sampai pelosok desa. 

Hal diatas membuat penulis merasa ingin tahu apa yang sebenarnya sudah dan sedang terjadi di kawasan ini. Seperti biasa penulis yang sangat terbatas pengetahuannya mencoba menggunakan citra satelit untuk melihat kawasan ini, berikut beberapa citra satelit kawasan ini selama 14 tahun.

Citra satelit di bawah ini adalah citra satelit kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2015. Sudah terlihat hasil pembangunan jalan tol Bali Mandara. Jalan tol atas laut pertama di Indonesia.

Kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2015.
Kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2015.
Berbeda dengan diatas, citra satelit di bawah ini adalah citra satelit kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2002. Belum terlihat dan mungkin pada saat itu belum terbayang akan ada ada jalan tol cantik yang membentang di kawasan ini.

Kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2002.
Kawasan yang disebut teluk Benoa pada tahun 2002.
Namun ibarat pepatah, 'Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak', luas dan birunya laut kawasan ini membuat kita terlena dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di kawasan pesisir teluk Benoa, kawasan yang lebih dekat dengan kita. Berikut penulis ambil citra satelit salah satu kawasan pesisir teluk Benoa bagian selatan:

Pada tahun 2015, pembangunan di kawasan pesisir selatan teluk Benoa sangat pesat terbukti dengan pemukiman yang padat seperti yang ditunjukan citra satelit di bawah ini:

Salah satu kawasan pesisir selatan teluk Benoa pada tahun 2015.
Salah satu kawasan pesisir selatan teluk Benoa pada tahun 2015.
Namun adakah yang tahu, bagaimana kawasan kawasan yang ditandai warna merah tersebut pada tahun 2002? 

Salah satu kawasan pesisir selatan teluk Benoa pada tahun 2002.
Salah satu kawasan pesisir selatan teluk Benoa pada tahun 2002.
Penulis melihat beberapa kawasan tersebut masih terendam air dan menurut penulis kawasan kawasan tersebut masih bagian dari perairan dangkal dan hutan mangrove teluk Benoa. 

Kalau asumsi penulis benar, lalu sampai sejauh manakah kawasan perairan dangkal teluk Benoa yang dimaksud? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun