Mohon tunggu...
Kerisman Halawa
Kerisman Halawa Mohon Tunggu... Editor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Membaca Membosankan

26 September 2019   12:00 Diperbarui: 26 September 2019   12:42 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca adalah salah satu cara dalam  menempuh jalan keluar menuju jawaban dari sebuah pertanyaan. Tanpa membaca sesuatu pertanyaan itu tidak terjawabkan dengan sendiri nya tapi perlu proses dan tahapan yang harus ditempuh. 

Tahapan dan proses itu adalah hanya dengan membaca. Membaca sesuatu  itu perlu dengan analisa dan perlu keingintahuan ingin mengetahui sesuatu yang belum terjawabkan. 

Seorang Profesor tidak dapat menemukan sesuatu penelitiannya tanpa membaca sebuah referensi pendukung dari pada hasil penelitiannya. Begitu juga dengan kita mahasiswa atau masyarakat pada umumnya. Kita dituntut untuk membaca agar informasi itu dapat kita kelola dengan baik.

Sebenarnya bukan dituntut, tapi sudah menjadi bagian dari kewajiban kita untuk bisa mengetahui sesuatu itu hanya dengan membaca. 

Mendengarkan informasi dari orang kemungkinan besar sebagian kita tidak percaya bahkan kita bisa dibohongi karena kita belum membaca dari mana sumber informasi itu sebenarnya. 

Sederhananya begini, seorang mahasiswa dapat mengetahui pahlawan revolusi melalui buku sejarah. Tanpa buku itu banyak siswa atau masyarakat tidak tahu. Walaupun guru di kelas memberitahukannya, tapi kita tidak mengetahuinya lebih dalam lagi. Maka solusinya adalah hanya dengan membaca buku.

Lalu ada banyak siswa dan juga mahasiswa mengatakan bahwa membaca itu membosankan. Memang membaca itu membosankan. Tapi, sebetulnya tidak ya. Mengapa? Karena dalam rana saat itu membaca itu memang perlu. 

Membaca itu merupakan a change of life (perubahan hidup). Mengapa dikatakan demikian bahwa dengan kita membaca pola pikir kita dan wawasan kita dapat berubah. 

Misalkan anda ingin belajar statistika. Otomatis sebelum anda belajar pasti anda mempersiapkan dulu dengan membaca. Mengetahui hukum fisika, kimia itu lebih mudah kita dapatkan di buku dan lengkap dibanding yang lain.

Bagi orang yang merasakan membaca itu membosankan ada beberapa penyebab yaitu:

  • Faktor lingkungan sekitar. Banyak anak-anak lebih mementingkan main game dengan kawan sejawat dari pada belajar membaca dan menulis. Kebanyakan saat ini anak-anak cenderung ke gadget dibanding membaca buku, itulah faktor sehingga anak-anak malas dan merasa bosan membaca.
  • Faktor koleksi yang dimiliki terbatas sehingga bosan untuk membaca. Maksudnya banyak anak atau pelajar merasa bosan membaca buku karena buku yang dibaca-baca hanya itu-itu saja. Sehingga merasa bosan.
  • Faktor perhatian. Maksudnya banyak pelajar tidak fokus belajar dan tidak mau bahkan bosan membaca setiap hari. Karena tidak perhatian dari berbagai pihak antara lain orang tua sebagai pendorong, dan tidak pernah mengunjungi perpustakaan.
  • Faktor kebiasaan. Maksudnya banyak sekali pelajar merasa bahwa membaca itu susah dan akhirnya bosan tidak membaca lagi. Alasannya adalah karena kadang yang kita baca tidak pernah kita ingat setelah 1 menit setelah dibaca. Karena membacanya bukan simak tapi hafal satu-persatu kata dalam kalimat, kemudian tidak konsentrasi karena banyak kali yang ingin dibacakan. Kemudian setelah dibaca lupa lagi apa yang dibaca sehingga kadang pelajar merasa membosankan membaca sebuah buku.

Jadi, apa solusinya supaya membaca tidak membosankan.

Caranya adalah dengan mengunjugi perpustakaan dan membiasakan diri untuk menambah wawasan dan pengetahuan anda. 

Selanjutnya bagikanlah waktu anda minimal satu jam saja untuk membaca kemudian ambillah pekerjaan yang lain. 

Hanya itu saja kuncinya adalah waktumu. Cintailah buku dan jangan pernah mengeluh untuk tidak membaca.

Demikian lah penjelasan ini semoga dapat bermanfaat.

Medan, 26 September 2019

BY. KERISMAN HALAWA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun