Selama perjalanan, kami juga  aktif berdiskusi dengan narasumber sekaligus pemandu yang menjelaskan isi museum tembakau, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang warisan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Saya juga mendapatkan wawasan baru, bahwasannya tembakau merupakan komoditi yang berpengaruh besar terhadap kemajuan ekonomi di Indonesia, khususnya pada masyarakat di Kabupaten Jember. Didaerah saya Kupang, Nusa Tenggara Timur, saya tidak pernah melihat langsung bentuk dari daun tembakau, tidak pernah terbayang bahwa suatu hari nanti saya dapat mengunjungi daerah penghasil tembakau terbesar di Indonesia dan melihat langsung bentuk daun tembakau, beserta dengan penjelasan tentang sejarah dan perkembangannya di Indonesia. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk memahami warisan daerah, tetapi juga sebagai refleksi diri dan apresiasi terhadap kekayaan bangsa. Disini, nama Kabupaten Jember sebagai daerah penghasil tembakau terbaik dan terbanyak di Indonesia dilambungkan, selanjutnya akan dibawa oleh setiap kami para mahasiswa pertukaran, sebagai cerita membanggakan ke setiap sudut-sudut bumi pertiwi.Â
Disetiap kegiatan ini, kami tidak sendiri, selalu ada arahan dan bimbingan dari Dosen Pendamping Lapangan Ibu Nurul Dwi Novikarumsari, S.P., M.Si beserta Mentor Kelompok 3 yang dipanggil Kak Raisa.Â
Sebagai penutup dari tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa, tulisan tentang Museum Huruf dan Museum Tembakau akan berakhir disini, tetapi cerita saya tentang Jember dan keistimewaannya akan terus berlanjut, hingga kita berjumpa di ruang baca selanjutnya.Â
Salam hangat,
Keren Sharon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H