Merawat tanaman: kaktus dan hidroponik. Aktivitas menyenangkan ini, saya lakukan sebagai apresiasi diri dan kesyukuran karena ada pencapaian personal dalam hidup yang menandakan akhir bahagia---mulanya. Sekarang, masih tetap menyenangkan. Meskipun, beralih fungsi sebagai alat terapi. Pikir saya, dengan begitu bisa mengaktualisasi diri dan membantu proses penerimaan.
Memang betul, pendewasaan tidak akan ada habisnya---selama kita hidup. Ia akan selalu datang, dalam bentuk ujian yang sulit diprediksi waktunya. Beberapa kali, ujian itu serupa dengan kenikmatan.
Acap kali ujian datang, saya membiasakan meminta pertolongan pada dua golongan teman: akademisi dan perempuan yang sudah menjadi ibu. Dari merekalah, saya dapat berpikir logis dan mencerna segala sesuatu dengan lebih bijak. Salah satunya, melakukan pemetaan.
Saya seringkali menghabiskan energi untuk orang yang tidak peduli dengan saya dalam waktu lama. Dalam konteks ini, macamnya seperti; totalitas bekerja dengan atasan yang tidak mengapresiasi kinerja saya, mencintai orang yang tidak mencintai saya, dan pembiasaan takut bilang "tidak" atau menolak pada siapapun.
Hal inilah yang perlu arahan kerangka berpikir. Bahwasanya, kita sebagai manusia bisa mengubah untuk alihkan energi untuk mereka yang memang mendukung saja.
Kaktus dan hidroponik juga membantu menciptakan distraksi. Ketika ingatan tidak nyaman, tiba-tiba datang. Proses menanam benih, menyiram, dan memotret membuat diri saya lebih tenang. Sesekali, saya sempatkan mengobrol.
Mulai Menanam
Saya memulai dengan membeli kaktus mini dari salah satu toko tanaman di Bandung. Lengkap dengan media tanam dan pot. Perawatannya cukup mudah tapi tricky, mereka hanya perlu disiram satu kali seminggu dan tidak terkena matahari langsung. Dari sepuluh kaktus yang saya rawat dua bulan ini, ada satu yang mati.
Menyusul hidroponik, karena ilmu saya masih minim. Saya memulainya dengan membeli paket hidroponik mini melalui e-commerce, sebulan lalu. Paket itu berisi sebuah rockwol sebagai media tanam, benih (kangkung, pakcoy, dan sawi hijau), cairan tanam A dan B, serta wadah untuk menaruh pot kecil. Sebagai pemula, saya baru coba kangkung---belum semua, karena takut gagal. Prosesnya cukup panjang, tapi pasti.