"Lu sih terlalu independen", "Makanya minta tolong, jangan sok single fighter", "Apa aja bisa lu atasin, ya wajar deh kalo pada takut."
Dalam hal pengembangan karir, saya sering lakukan aktivitas membaca jurnal, berita, menulis opini, dan cari info terbaru soal pendidikan--di samping itu, saya juga sedang berjuang menyelesaikan beasiswa lanjutan S2.
Hal ini bertujuan untuk meng-upgrade dan melatih konsistensi diri agar lebih produktif dan solutif. Namun, situasi ini membuat saya lebih kritis akan suatu hal, hingga anggapan keliru pada part ini juga terjadi.
"Makanya, jadi perempuan tuh jangan pinter-pinter", "Aduh buang waktu aja kuliah lagi, udah umur segini mah harusnya nikah", "Hobi lu kritik pendidikan terus, emang lu udah ngapain aja?", "Yah kuliah lagi, pada minder deh nanti".
Perempuan, karir, dan pendidikan--sebuah kesempatan yang tidak selalu berujung hal mengesankan. Tapi, kalau kata mentor saya--hal seperti ini bukan alasan untuk stop sebuah mimpi, yang mungkin kita sudah menyerah dengan mimpi itu. Ketika mimpi itu tiba-tiba datang ke kita secara langsung, kenapa kita gak ambil?
Renita Yulistiana
Depok, Juni 2021
Calon Kepala Sekolah! Yakin Bisa!