Mohon tunggu...
Kepompong Pijar
Kepompong Pijar Mohon Tunggu... -

Kepompong Pijar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sushi

21 Maret 2013   12:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:27 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi merambati mentari, saat sembilan anak menatap Sabrina penuh harap. Mereka menuntut makan siang di restoran Jepang. Sepuluh kepala untuk makan siang di restoran Jepang bukan sesuatu yang mudah di putuskan untuk seorang wanita seperti Sabrina. Bergegas ia browshing menu termudah dan murah, tanpa berganti pakaian melesat menuju hypermart terdekat. Setelah mendapatkan kampyo, dashi, myrin, kyuri, nori dan sushi su di bergegas pulang. Bak di kejar hantu dia memprosesnya segera bahan-bahan itu. Wajahnya nampak puas setelah beberapa aneka sushi telah tersaji. Salmon, tuna, fillet chicken all about sushi. Masih sempat dia membuatkan chicken katsu sebagai pelengkap. Langkahnya tenang menuju beranda samping meskipun keringatnya masih saling susul, di hampirinya tempat berkumpul dua anak dan keponakannya. “Oke lady and guys, saatnya makan siang, suasana sedang tidak kondusif. Tidak perlu ke Sency untuk makan Jepang, di meja sudah tersedia apa yang kalian minta…”, ujarnya seraya mengajak semua menyerbu meja. Saat bersantap, Sabrina menatap hampa, perutnya lapar, sampai hari ini dia belum bisa akrab dengan makanan asing itu…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun