Mohon tunggu...
KEPIK FEB UNDIP
KEPIK FEB UNDIP Mohon Tunggu... Freelancer - BEM FEB Undip 2020, Kabinet Melodi Juang.

Kebijakan Publik BEM Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2019   14:30 Diperbarui: 2 Mei 2019   14:59 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: World Economic Forum 2018

Jika dilihat dari indikator education atau skills, Indonesia overall naik pada peringkat 62 dengan score 64,1. Indikator -- indikator tersebut beserta nilai dan peringatnya adalah :

  • Mean years of shooling (52,8) (94th)
  • Extent to staff training (61,8) (29th)
  • Quality of vocational training (60,0) (34th)
  • Skillset of graduates (61,1) (33rd)
  • Digital skills among population (62,2) (39th)
  • Ease of finding skilled employes (61,1) (35th)
  • School life expectancy (71,2) (85th)
  • Critical thinking in teaching (52,8) (29th)
  • Pupil-to-teacher ratio in primary education (90,1) (40th)

Negara Finlandia dalam education dan skills sebagai best performance diperingkat pertama dengan score 87,9. Kemajuan pendidikan di Negara Finlandia dilakukan melalui :

  • Otonomi pendidikan yang luas bagi pemerintah daerah/kota dan sekolah
  • Guru yang profesional, kompeten, berdedikasi tinggi dan sangat terdidik
  • Koheren antara kebijakan pembangunan pendidikan dan ekonomi
  • Kultur masyarakat yang sangat sadar pentingnya pendidikan bagi perkembangan diri pribadi dan bangsanya
  • Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadat sistem pendidikan dan kerjasama yang erat dan berkelanjutan anatara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

Sistem pendidikan Finlandia dapat berfungsi dengan baik karena akses yang sama terhadap pendidikan. Siswa diberi kebebasan memilih jalur edukatif mereka berdasarkan minat dan bakat. Pendidikan usia dini Pendidikan awal Finlandia dirancang di sekitar konsep belajar melalui permainan.

Ketika anak mencapai usia 7 tahun, anak masuk dalam pendidikan dasar. Finlandia tidak membagi pendidikan dasar menjadi sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP). Sebaliknya, mereka menawarkan pendidikan struktur tunggal selama sembilan tahun selama 190 hari per tahun. Sekolah diberi banyak ruang untuk merevisi dan mengubah kurikulum sesuai kebutuhan siswa mereka yang unik.

Tujuan  yang dinyatakan untuk pendidikan dasar adalah untuk mendukung pertumbuhan siswa menuju kemanusiaan dan keanggotaan masyarakat yang bertanggung jawab secara etis dan untuk memberi mereka pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan.

Budaya pendidikan di Finlandia sangat berbeda dengan negara -- negara seperti biasanya seperti  tidak terus dipaksa belajar, bebas biaya pendidikan, sekolah 5 jam sehari dengan waktu per-sesi pembelajaran 45 menit dan istirahat 15 menit, tidak memaksakan adanya homework, tidak ada sistem ranking, tidak adanya ujian nasional, dan hanya satu tes standar wajib di Finlandia.

Guru di Finlandia sama kebanggaan dan nilainya dengan pekerjaan -- pekerjaan yang maju. Negara Filandia sangat memperhatikan kesejahteraan guru, sehingga para peran utama pendidikan dapat  dengan maksimal dalam proses pendidikan. Guru -- guru di Finlandia diberikan hak untuk menerapkan sistem pembelajarannya sendiri. Sehingga guru -- guru di Finlandia dapat memutuskan kurikulum -- kurikulum yang sesuai dengan siswa disekolahnya.

Di indonesia sudah dibentuk sekolah -- sekolah berdasarkan minat dan bakat seperti SMA Olahraga dan Sekolah Menengah Kejuruan seperti SMK Raden Umar Said Kudus. Dan sekolah -- sekolah swasta seperti British School Jakarta, Erudio School of Art, dan lainnya.

Umur Indonesia menuju 74 tahun adalah proses panjang di dalam bidang pendidikan. Budaya pendidikan yang harus diubah diperlukan perbaikan berkelanjutan yang bertahap. Pendidikan adalah alat yang menumbuhkan seseorang untuk menjadi generasi yang unggul. Dengan pendidikan, seseorang pun bisa menjadi apa yang diinginkannya. Sistem pendidikan yang mendukung dan menumbuhkan para siswa adalah jawaban bagi pendidikan Indonesia. Sehingga pendidikan di Indonesia menjadi kebutuhan utama menjadi seorang manusia yang bernilai. Sistem pendidikan haruslah membangun lembaga -- lembaga yang menyenangkan dan bukan menyeramkan sehingga minat untuk bergabung pun menjadi hilang. Walaupun membutuhkan proses panjang, menjadi seorang bangsa yang dibangun dengan banyaknya pahlawan yang berjuang. Kita harus optimis dan terus mengawasi pendidikan di Indonesia, agar sistem pendidikan di Indonesia kembali dengan semangat Pahlawan kita yaitu Ki Hajar Dewantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun