Mohon tunggu...
Kenzie
Kenzie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggugah Jiwa Nasionalisme di Tengah Generasi Muda

1 Desember 2023   22:26 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:06 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya sendiri – Bung Karno

Pada masa penjajahan, terdapat banyak organisasi-organisasi yang mulai memimpi-mimpikan kemerdekaan dan menentang kolonial Belanda. Salah satunya adalah Budi Utomo, yaitu sebuah organisasi yang di bentuk pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA. Itu hanyalah satu dari banyaknya gerakan-gerakan yang di lakukan untuk mencapai satu tujuan yakni kemerdekaan. Ini pun menjadi kelahiran nasionalisme yang terjadi pada tahun 1908.

Nasionalisme muncul karena penduduk nusantara di masa itu merasa tidak tahan dijajah oleh kolonial belanda. Disaat mereka semua merasa menderita, disitulah muncul perasaan bahwa mereka semua senasib hidup di dalam kekuasaan penjajah. Dari penderitaan ini pun lah muncul semangat ingin bersatu.

Namun apa itu sebenarnya nasionalisme ?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nasionalisme berarti paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Dalam kata lain, nasionalisme adalah sikap atau semangat yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia dalam mencintai tanah airnya.

Nasionalisme ini pun sangat berpengaruh dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Para pejuang kemerdekaan terus berperang untuk mendapatkan kemerdekaan di Tanah Air. Walaupun banyak dari korban perang tersebut, namun pejuang Indonesia pada masa itu tidak ciut nyali nya dalam melawan penjajah. Hal ini karena semangat mereka terbakar berapi-api dari sifat nasionalisme itu sendiri yakni mencintai bangsa sendiri.

Sampai masa kini, nasionalisme masih dapat kita temukan pada banyak rakyat Indonesia. Namun demikian, jumlah nya tidak sebanyak zaman dahulu dimana masa kini ada banyak Warga Negara Indonesia yang kurang memiliki rasa nasionalisme yang umumnya adalah para generasi muda. Hal ini disebabkan oleh globalisasi yang tidak tertahankan karena sudah sangat majunya teknologi pada masa sekarang. Karena itu, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar untuk menghargai nilai – nilai nasionalisme dan rasa persatuan/kesatuan nasional.

Globalisasi yang tidak tertahankan di sebabkan oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan teknologi tentunya bukanlah hal yang buruk karena memberikan banyak Manfaat di berbagai bidang seperti pendidikan, komunikasi dan lain-lain. Namun Teknologi juga memberikan dampak buruk bagi para kalangan muda dan pelajar.

Teknologi membuat penggunanya dapat mendapatkan informasi secepat kilat tentang sangat banyak hal. Hal ini membuat para pelajar dan kalangan muda dapat mengakses budaya dan hal-hal dari luar negeri. Tidak jarang budaya-budaya dan hal-hal dari luar negeri tersebut menjadi lebih menarik dari pada yang dimiliki bangsa sendiri bagi para pelajar dan kalangan muda. Hal ini tentunya menjadi dampak negatif dari Globalisasi dan Teknologi yang berkembang.

Dari ini, menjadi tak terhitung banyaknya para pelajar dan kalangan muda yang menjadi malah lebih mencintai budaya dan negara luar dari pada budaya dan negara sendiri. Padahal seharusnya kita tetap harus mencintai bangsa dan negara sendiri walaupun sebenarnya menyukai budaya luar tidak salah asal tidak berlebihan.

Jika hal ini dibiarkan saja, maka nasionalisme bisa saja hilang dari Indonesia. Padahal Indonesia “rapuh” dalam persatuan, dimana sangat banyak perbedaan yang ada seperti ras, budaya, warna kulit, agama, Bahasa, dan masih banyak lagi. Tanpa rasa bangsa dan negara yang tinggi, Indonesia bisa saja menjadi terpecah belah karena keberagaman. Maka dari itu nasionalisme adalah hal yang sangat penting untuk Indonesia.

Maka dari itu, terdapat hal-hal yang dapat di lakukan para pelajar agar dapat terus memiliki nasionalisme yakni bertoleransi terhadap perbedaan, memiliki rasa solidaritas dan kesetiakawanan, mengikuti upacara bendera, melestarikan budaya Indonesia. Dari hal-hal kecil tersebut saja, pelajar sudah bisa menumbuhkan nasionalisme.

Dengan terus menumbuhkan nasionalisme di kalangan pelajar, hal ini akan memastikan bahwa Indonesia akan tetap memiliki nasionalisme di masa depan. Hal ini tentunya penting karena menjadi penopang persatuan Indonesia dan akan mempertahankan nya di masa depan. Hal ini dapat terjadi karena yang akan menguasai masa depan Indonesia adalah para pelajar. Maka dari itu pelajar pun harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Nasionalisme merupakan rasa cinta air, yang mesti di jaga kelestarian nya agar Indonesia tetap Bersatu.\

Sumber Refrensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun