Mohon tunggu...
Kenwa Dewandaru
Kenwa Dewandaru Mohon Tunggu... Wiraswasta - -------

Pemerhati Sosial dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dulu Golput Sekarang PDI-P

5 April 2014   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:03 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak pernah saya merasakan bagaimana rasanya mencoblos, dari jaman orde baru sampai pemilu 2009. Masa Orba saya lebih condong ke PDI karena inilah partai yang selalu dimarjinalkan orba. Sampai masa pemilu reformasi saya begitu bencinya dengan PDI-P karena sikap Ketua Umumnya yang sok. Waktu telah berubah sampai muncul fenomena Jokowi. Keteguhan Golput saya terusik hanya karena melihat aura dan tatapan mata seorang Jokowi yang tulus dan apa adanya. Kemudian PDI-P mengamanatkan Jokowi untuk maju sebagai Capres dan aku semakin yakin. Dari semua capres yang beredar menurut saya tak ada yang auranya seterang Jokowi. Prabowo yang selalu nomor 2 di setiap survey menurutku auranya paling jelek. Kalaupun partainya lolos dan bisa mengusulkan capres kemudian dia terpilih maka tunggulah kehancuran bangsa Indonesia. Ini semua cuma pengamatan saya hanya Jokowi capres yang auranya terbaik katakanlah dari yang terjelek. Mungkin Jokowi banyak kekurangan dan katanya tidak konsisten. Namun dibawah sadar saya Jokowilah capres terbaik. Jadi untuk memuluskan langkah Jokowi jadi Presiden jangan salahkan saya  jika tanggal 9 saya mencoblos PDI-P. Maaf semuanya, LOGIKA-ku logika rakyat kecil bukan logika Pengamat, Profesor,Pecundang dan Penakut......Biar Anjing Menggonggong, Aku salah satu Orang Sumatra Mantap Pilih Jokowi.....!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun