Mohon tunggu...
Ken Terate
Ken Terate Mohon Tunggu... Administrasi - Penenun Kata

Ken Terate adalah pekerja teks komersial. Ia tinggal di Yogyakarta. Kebahagiaannya tersangkut pada keluarga kecilnya, secangkir teh, buku, drama, dan obrolan ringan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Demokratis Sejak Dalam Pikiran

20 Januari 2021   15:47 Diperbarui: 20 Januari 2021   15:52 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini mungkin sejalan dengan keterbukaan saya terhadap makanan. Ke restoran Jepang hayuk, ke rumah makan Meksiko juga berangkat. Masakan Thai cihuy, gudeg, rendang, sampai soto Betawi juga asoy. Wakaka, itu demokratis atau maruk, sih?

Tetap ada makanan yang tidak saya makan karena prinsip. Ada pula makanan yang tetap saya jiper cicipi meski orang bilang itu enak. Ya nggak papa. Saya nggak bisamemaksa diri saya sendiri untuk menyukai dan menerima semua hal. Tetapi, ketika saya tidak mampu (petai mentah misalnya), saya nggak bakal mencelan dan njelek-njelekin makanan itu. Nggak bakal juga menghina penyukanya. Apalagi dengan alasan yang wagu, seperti, "Baru liat dua detik gue juga udah tahu itu so cetek."

PS: Pernah saya tayangkan di laman Facebook saya, Ken Terate. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun