Mohon tunggu...
Kent Audric
Kent Audric Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sisi Gelap dari Terangnya Harapan yang Diberikan Sel Punca

22 Agustus 2018   12:43 Diperbarui: 22 Agustus 2018   12:53 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara keseluruhan dapat dipertimbangkan bahwa manfaat yang dibawa oleh sel punca embrionik lebih banyak dibandingkan kerugiannya, baik secara moral/etik maupun efek sampingnya bagi tubuh. Walaupun demikian masalah secara etik dan moral tetap masih diperdebatkan, karena sengaja menghancurkan embrio terlepas dari embrio tersebut diciptakan melalui fertilisasi in vitro/bayi tabung di lab yang dianggap "tidak memiliki potensi untuk hidup dan sekalipun dihancurkan, embrio tersebut belum memiliki kemampuan untuk sadar baik secara fisik maupun mental" untuk mendapatkan sel punca embrionik merupakan tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan. Menilik hal tersebut pengambilan sel punca embrionik dari janin yang sudah gugur merupakan alternatif yang paling "mungkin" untuk diterapkan baik secara moral/etik dan juga dalam pemanfaatannya untuk mengobati berbagai macam penyakit untuk saat ini tanpa menimbulkan efek samping yang berarti. Negara seperti Amerika Serikat pun sudah menyetujui praktik ini dengan pertimbangan "keuntungan yang didapat jauh melebihi segala kontranya". Hal ini juga yang mendorong Presiden Barack Obama pada tahun 2009 mengangkat larangan penelitian di area ini dengan syarat bahwa janin maupun embrio yang akan diambil sel puncanya harus mendapat persetujuan dari kedua orang tuanya.

stem-cells-diagram-5b7cfcb96ddcae49d1597662.png
stem-cells-diagram-5b7cfcb96ddcae49d1597662.png
Terlepas dari segala masalah moral dan etik yang ditimbulkan, tidak sapat dipungkiri bahwa sel punca memiliki potensi yang besar bagi manusia. Tantangan selanjutnya yang perlu kita hadapi dalam penggunaan sel punca sebagai salah satu alternatif pengobatan adalah bagaimana kita memanfaatkan sel punca tanpa mengurangi rasa hormat kita terhadap asas-asas kemanusiaan dan moral yang ada. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, saya secara pribadi setuju dengan pengambilan sel punca dari janin yang sudah gugur tetapi dengan syarat bahwa pengambilan tersebut sudah sesuai prosedur dan sudah disetujui kedua orang tuanya karena terlepas apa pun yang terjadi kita juga harus tetap menghargai janin yang sudah gugur tersebut sebagai manusia dan juga kehendak kedua orang tuanya. Penelitian mengenai sel punca juga harus tetap memperhatikan batasan-batasan yang ada dan tetap menghormati asas-asas kemanusiaan. Diharapkan ke depannya potensi sel punca dapat dieksplorasi lebih lanjut dan masyarakat dapat lebih terbuka dan menerima pengobatan menggunakan sel punca ini. 

Sumber :

https://stemcells.nih.gov/info/basics/1.htm 

https://www.cellmedicine.com/stem-cell-therapy-for-autoimmune-diseases/

https://stemcell.ucla.edu/induced-pluripotent-stem-cells

https://www.nature.com/articles/nature12586

https://www.technologynetworks.com/cell-science/articles/cell-potency-totipotent-vs-pluripotent-vs-multipotent-stem-cells-303218 

https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/stem-cell-transplant/types-of-transplants.html 

http://mvresnovae.com/science/stem-cells-debunking-moral-cost/ 

http://archive.boston.com/news/nation/articles/2006/09/23/stem_cells_from_dead_embryo/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun