Kemuning cahaya lampu jalanan pantulkan wajah sendu para peziarah di jalan kehidupan sembari termenung memaknai setiap jejak langkahÂ
Kabut tipis jatuh di sepanjang jalan dan rintik hujan menari-nari di pelataran altar antara sendu dan rindu, menarik napas dan bergumam dalam diamÂ
Entah jawab apa yang akan terucap atau tanya melayang pergi tiada gaung kembali. Mungkin, para peziarah bergumam, hidup, apa itu?
Tinggallah sunyi membisu sendiri tiada teman untuk bertukar pikir. Biarlah, mungkin mimpi akan datang menjenguk bawakan pesan di antara maya dan nyata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!