Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peziarah pada Adanya

16 Februari 2024   05:50 Diperbarui: 16 Februari 2024   05:52 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemuning cahaya lampu jalanan pantulkan wajah sendu para peziarah di jalan kehidupan sembari termenung memaknai setiap jejak langkah 

Kabut tipis jatuh di sepanjang jalan dan rintik hujan menari-nari di pelataran altar antara sendu dan rindu, menarik napas dan bergumam dalam diam 

Entah jawab apa yang akan terucap atau tanya melayang pergi tiada gaung kembali. Mungkin, para peziarah bergumam, hidup, apa itu?

Tinggallah sunyi membisu sendiri tiada teman untuk bertukar pikir. Biarlah, mungkin mimpi akan datang menjenguk bawakan pesan di antara maya dan nyata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun